Kisah Lady Bikers Bali di Tengah Dominasi Pria di Komunitas Motor

(Baliekbis.com), Dunia motor identik dengan kaum adam. Namun di Bali, banyak komunitas motor yang tergabung dalam Bold Riders Bali anggotanya juga melibatkan kaum hawa alias perempuan. Bagaimana kisah mereka menaklukkan kerasnya aspal di tengah dominasi anak motor yang mayoritas adalah pria.

Euis Irma Yulianti atau yang akrab disapa Irma adalah satu-satunya lady biker di klub motor yang cukup berpengaruh di Bali, yakni Dewata Rockers. Klub motor ini kebanyakan adalah motor custom berbagai merek dan CC. Di klub ini Irma menunggangi motor custom cafe racer dengan mesin Win 100.

Irma mengaku menjadi bagian komunitas motor lebih banyak sukanya. “Pada dasarnya saya seneng di jalan, jadi selama ada acara motor selalu ikut. Apalagi banyak sukanya jika sudah jalan bareng kawan-kawan,”kata Irma, Senin (20/7).

Berbagai daerah telah ia jelajahi bersama klub Dewata Rockers yang tergabung dalam Bold Riders Bali. Sejumlah rute yang dia tempuh juga sangat berkesan. “Ada dua ride yang paling berkesan, tapi dengan tim berbeda. Kalau yang pertama bersama DR (Dewata Rockers) touring ke Jember yang full ride semalaman,” imbuhnya.

Touring kedua yang berkesan bagi Irma saat bersama tim Honda Win 100 ride jalur setengah trabas masuk hutan dengan motor custom. Berkat kecintaannya mengukur jalanan, Irma pun berjodoh dengan anak motor.

“Saya ikut Dewata Rockers karena suami juga member di DR. Kebetulan suami juga seneng motor custom, dan Dewata Rockers lah wadahnya, kami sesama pecinta cafe racers,” urainya.

Kisah menarik juga disampaikan Nina, lady biker dari komunitas Suzuki Satria F150 Club (SSFC) Bali. Meski menjadi satu-satunya wanita di SSFC, Nina tidak merasa canggung atau mendapat perlakuan berbeda dari rekan-rekannya. Justru keakraban dan persaudaraan yang terbangun di komunitas motor menjadikannya lebih nyaman dan gembira.

Sejumlah rute touring sudah dia libas. Mulai berbagai jalur touring di Bali, Yogyakarta, Surabaya hingga Lombok. Dalam setiap touring itu Nina selalu menjadi pembeda lantaran satu-satunya wanita.

“Bergabung di komunitas ini banyak sukanya karena punya banyak teman. Apalagi sebagai wanita saya sering diprioritaskan ketika saat ada kegiatan motor. Merasa aman dan nyaman aja,” ungkap Nina yang sudah jadi anak motor selama 10 tahun. (ist)