Kis Band “Sudahlah” dan “Sabar” Tutup NVF III

(Baliekbis.com), Kis Band dengan hitsnya “Sudahlah” dan “Sabar” menutup rangkaian NVF (Nongan Village Festival) III Tahun 2019, Minggu (10/11).

Festival yang memasuki pelaksanaan ketiga kalinya ini selama dua hari berlangsung meriah dan semarak, menampilkan berbagai atraksi seni tradisional dan modern yang dipadukan secara harmonis.

Komang Agus Setiawan, tim kreatif dan salah satu penggagas NVF mengungkapkan pelaksanaan NVF tidak terlepas dari rasa jengah dan wirang pada tanah kelahirannya, Desa Nongan. Sebelumnya nyaris tidak ada kegiatan yang bisa mempersatukan semua komponen anak muda di Nongan, sehingga antarpemuda (Sekaa Daha Teruna – red) di 13 banjar berjalan sendiri-sendiri, bahkan tanpa komunikasi yang baik dan sering “ricuh”.

Terinspirasi obrolan dengan beberapa temannya yang seide, pria yang akrab dipanggil Koming ini menggagas pelaksanaan NVF I Tahun 2016. NVF pertama ini dilaksanakan dengan konsep bazaar musik mengambil tempat di Bubu Bali kawasan Jalan By Pass Prof. Dr. IB Mantra. Kala itu beberapa artis kondang seperti Nanoe Biroe, Suicidal Sinatra, Leonk Sinatra dan Johny Agung meramaikan acaranya.

“Saat itu kami belum punya modal apa-apa. Hanya semangat ngayah untuk desa tercinta”, ungkap Koming penuh percaya diri. Nyaris tanpa uang kas, minim pengalaman berbekal semangat NVF I berhasil merangkul semua komponen anak muda Nongan untuk berduyun-duyun dan bahu membahu menyukseskan NVF I. Hasilnya pun cukup lumayan, saat itu, disumbangkan untuk pelaksanaan Karya Ngenteg Linggih di Pura Dalem Nongan.

Berbekal sukses NVF I, tahun berikutnya Koming dan kawan-kawan dengan penuh percaya diri menyelenggarakan NVF II. Tidak tanggung-tanggung artis sekaliber Balawan, Johny Agung, Lolot Band, dll didatangkan. Beberapa acara tambahan seperti colour run, bhakti sosial, olahraga massal, dll berlangsung meriah.

Didampingi pentolan NVF, Kadek Tesend dan Dewa Dicka, Koming menuturkan, “Pada NVF II kami menekankan pada upaya meningkatkan kepedulian sosial anak-anak muda kepada sesama, khususnya fakir miskin dan penyandang difabel. Hasil NVF II disumbangkan untuk anak-anak putus sekolah, keluarga tidak mampu dan penyandang difabel,” jelasnya.

Memasuki pelaksanaan NVF III Tahun 2019, situasi sedikit agak terkendala karena sebagian besar anggota sekaa daha teruna yang aktif di NVF I dan II sudah mengakhiri masa lajang. Erupsi Gunung Agung dan kesibukan masing-masing di tempat kerja/menempuh pelajaran di masing-masing bangku kuliah/sekolah menyebabkan persiapannya agak tersendat. Namun demikian, Koming dan kawan-kawan tetap semangat mewujudkan NVF yang ketiga kalinya.

“Ibarat Kumbakarna, bangun dari tidur panjangnya untuk membela tanah kelahiran tercinta. Kesetiaan pada tanah kelahiran, kepala taruhannya,” cetus Koming puitis sambil menyitir puisi Sumpah Kumbakarna yang dibawakan Ny. Putri Koster pada saat pembukaan NVF III, Sabtu (9/11/2019).

NVF III pun digelar dengan mengambil tema “Tindih: Kesetiaan pada Tanah Kelahiran” pada 9-10 Nopember 2019. Sesuai tema, spirit pelaksanaan diharapkan bisa menggugah anak-anak muda Nongan untuk terus menerus menggelorakan semangat kepahlawanan, memelihara rasa persatuan dan kesatuan untuk membangun desa tercinta, Nongan khususnya dan tanah air Indonesia. “NKRI harga mati”, pungkas Koming sambil mengepalkan tangan penuh semangat.

Berbagai lomba dilaksanakan sesuai spirit lokal Bali seperti Lomba Baca Puisi Berbahasa Bali, Lomba Dharma Wacana, Lomba Mesatua Bali serta balutan Pesraman Kilat. Berbagai potensi lokal Nongan ditampilkan dalam pameran/exponya. Artis seperti Kis Band, Kelik Yellow Band, dan Matan Ai hadir menyemarakkan suasana.

“Kami berharap NVF IV bisa dilaksanakan lagi tahun depan. Tongkat estafet kepemimpinan pelaksanaan NVF telah berjalan baik dalam NVF III. Kami yakin mereka mampu melaksanakan lebih baik lagi tahun berikutnya,” ungkap Koming menyemangati. (ksa)