Ketum BERSAMA Putra Astaman Ingatkan Mahasiswa: “Narkoba No, Prestasi Yes”

(Baliekbis.com),Dewan Pengurus BERSAMA Bali menggelar “Sosialisasi Test Urine & Issue Ancaman Virus Corona”, Kamis (6/2/2020) di Kantor Dinas Kesehatan Bali.

Pada kegiatan yang melibatkan ratusan mahasiswa dari berbagai PTN dan PTS di Bali serta Satpam, pihak kepolisian dalam hal ini RS Bhayangkara menyiapkan sebanyak 250 alat tes urine. Ketua Umum BERSAMA (Badan Kerjasama Sosial Usaha Pembinaan Warga Tama) Mayjen Pol. (Purn) IGM Putra Astaman mengingatkan bahaya narkoba bagi generasi mendatang. Bahkan narkoba ini peredarannya makin meluas hingga menimpa mahsiswa dan pelajar.

Karena itu dalam sosialisasi yang dominan pesertanya dari kalangan mahasiswa ini diharapkan bisa ikut mendukung upaya untuk menekan peredaran narkoba ini. “Jangan sampai prestasi hebat karena didukung narkoba. Seperti yang dilakukan sejumlah artis agar tampil prima harus memakai narkoba,” pesan jenderal bintang dua ini seraya mengajak semua yang hadir meneriakkan yel-yel “Narkoba No, Prestasi Yes”.

Dr. I Gede Wardana,S.E.,M.Si.

Sementara itu Ketua DPD BERSAMA Bali Dr. I Gede Wardana,S.E.,M.Si. mengatakan program kerja BERSAMA Bali ini bertujuan mensosialisasikan sekaligus upaya memerangi bahaya ancaman narkotika termasuk ancaman virus berbahaya lainnya seperti corona yang tengah terjadi saat ini. “Kita berikan sosialisasi organisasi BERSAMA yang merupakan mitra pemerintah yang bergerak membina wargatama,dll.,” jelas mantan Bupati Buleleng ini.

Organisasi BERSAMA ini juga bergerak untuk menyadarkan agar warga yang pernah sebagai pengguna narkoba bisa lebih baik dan jangan sampai terulang lagi. “Langkah nyata kita lakukan antara lain melalui tes urine. Ini juga sebagai acuan ketika mereka telah tamat akan melanjutkan jenjang karirnya. Sebab harus dilengkapi hasil tes bebas narkoba,” ujar Ketua BNN Kabupaten Buleleng 2002-2007 ini.

Terkait sosialisasi yang juga melibatkan satpam, Dr. Wardana yang juga dosen FEB Unud ini mengatakan sebenarnya sosialisasi ini juga dilakukan ke berbagai kalangan. Satpam juga harus bersih dari barang terlarang itu dan diharapkan bisa jadi pintu gerbang pengetatan peredaran narkoba. Apalagi Presiden Jokowi sudah mencanangkan perang melawan narkoba. “Jadi kita harapkan semua pihak bisa bergerak bersama memerangi narkoba ini,” tambah Dr. Wardana. Tes urine yang dilaksanakan tambah Wardana juga sebagai upaya pencegahan dini. Dan sejauh ini upaya yang dilakukan menunjuklan hasil positif, dimana berdasarkan data ada penurunan pengguna narkoba.

Dalam temu wirasa baru-baru ini, Ketua Umum BERSAMA IGM Putra Astaman mengatakan supplai dan demand narkoba harus ditekan secara bersamaan untuk mengurangi peredaran barang berbahaya ini.
Narkoba selain sudah marambah mahasiswa juga sampai anak SD. Bahkan wilayah peredarannya ke desa-desa. “Jadi kalau mau menguranginya, pasarnya juga harus bisa dipersempit. Kalau pasarnya masih terbuka, maka narkoba tetap ada,” ujarnya.

Mantan Deputi Kapolri Bidang Operasi ini mengatakan peredaran narkoba ini sudah sangat membahayakan sehingga pemerintah menyatakan perang terhadap narkoba.
Berdasarkan data tahun 2016, ada 2 persen rakyat Indonesia yang terpapar narkoba, dimana 15 ribu warga mati setiap tahun atau 41 orang mati setiap harinya karena narkoba. Ditambahkan, Indonesia merupakan pasar narkoba terbesar Asia. Pasarnya tiap tahun terus meningkat. “Demand-nya tak pernah turun,” tegas Putra Astaman.

Untuk menekan peredaran narkoba ini, pihaknya juga sudah membangun strategi dengan komunitas serta membangun laskar, mitra laskar bahkan sudah dilakukan pelatihan laskar. Tapi itu saja tidak cukup, harus ada pembinaan agar laskar ini berfungsi maksimal. “Pembinaan ini yang harus terus kita gencarkan. Kita juga harus berikrar tidak kena narkoba seumur hidup,” tambahnya.

BERSAMA sejak didirikan pada tahun 1978 telah aktif sebagai mitra pemerintah di bidang Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba dengan meningkatkan kesadaran masyarakat terutama generasi muda terhadap penyalahgunaan narkoba dan bahan berbahaya lainnya.

Sebagai organisasi non pemerintah, BERSAMA merupakan satu dari 7 organisasi internasional pendiri Federasi Internasional Organisasi Non Pemerintah/IFNGO, yang diinisiasi pertama kali pada lokakarya di Jakarta tahun 1979, kemudian dibahas lebih lanjut dalam Konferensi Manila 1980 dan akhirnya dinyatakan secara resmi di Kuala Lumpur pada tahun 1981. (bas)