Ketua Umum Majelis Sinode GPIB Imbau Umat Jangan Golput Saat Pilpres

(Baliekbis.com),Ketua Umum Majelis Sinode GPIB Pendeta Paulus Kariso Rumambi berharap seluruh jemaat berpartisipasi pada Pilpres pada 17 April 2019. Sebab pilpres untuk memilih pemimpin bangsa ini.

“Pemerintah sesuai kitab suci adalah wakil Allah. Jadi umat harus minta pemimpin dari Tuhan. Dan pada ajang Pilpres ini kita semua akan minta kepada Allah agar diberikan pemimpin yang baik untuk bangsa ini,” ujar Pendeta Paulus Kariso Rumambi di sela-sela acara pembukaan Persidangan Sinode Tahunan (PST) Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Tahun 2019, di Hotel Haris, Sunset Road, Kuta Badung, Rabu (27/2) siang.

Sidang dibuka Gubernur Bali Wayan Koster ditandai dengan pemukulan gong dan dilanjutkan dengan pemberian plakat kepada Gubernur. Persidangan Sinode Tahunan tahun ini mengangkat tema “Mambangun Masyarakat Sejahtera Demi Kesejahtraan Umat dan Kekuatan Bangsa”.

Menyukseskan Pilpres, Paulus berharap warga jemaat jangan ada yang sampai golput. “Kalau sampai golput ini mengingkari keimanan kita. Warga kita juga beragam, ada tersebar di berbagai partai. Kami majemuk namun yang penting jangan ada yang golput,” tegasnya saat ditanya apa ada arahan tertentu pada pilpres ini. Paulus juga menambahkan dalam PST ini pihaknya juga akan mengundang Bawaslu untuk memberikan pencerahan.

Di sisi lain, sidang tahunan ini dilaksanakan sebagai evaluasi dan menyusun program kerja ke depannya. Dikatakan sudah menjadi kewajiban seluruh umat untuk menjaga kerukunan beragama. Menurutnya, perbedaan bukan menjadi alasan untuk perpecahan, justru perbedaan harus mampu menjadi pemersatu.

Sementara Gubernur Koster dalam sambutannya mengatakan kerukunan antarumat beragama di Bali selama ini sudah terjalin cukup baik, bahkan Bali menjadi contoh bagi daerah lainnya di Indonesia sebagai daerah dengan toleransi yang sangat tinggi. Meski demikian, seluruh umat diharapkan terus mengobarkan dan mengamalkan nilai-nilai toleransi, kerukunan, kebersamaan, persatuan dan kesatuan serta gotong royong sesama umat beragama dalam kehidupan masyarakat Bali.

Gubernur asal Buleleng ini mengingatkan seluruh umat harus tetap berpegangan pada Pancasila, UUD Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika agar kerukunan tetap terjalin dengan baik. (bas)