Ketua KRB Prihatin, Ada Pihak yang Berupaya Menghambat Bantuan ke Desa Adat

(Baliekbis.com), Ketua KRB (Koalisi Rakyat Bali) AAB Adhi Mahendra Putra yang akrab disapa Gus Adhi mengaku prihatin dengan adanya upaya pihak tertentu untuk menjegal bantuan kepada desa adat. “Padahal komitmen Rai Mantra untuk membantu desa adat adalah murni untuk memperkuat desa adat dalam menghadapi tantangan zaman globalisasi,” ujar Gus Adhi, Minggu (10/6) usai mengikuti rapat di Rumah Aspirasi, Renon.
Sebagaimana terungkap paslon Rai Mantra-Sudikerta belum lama ini dilaporkan ke Bawaslu dengan tudingan melalukan money politics karena berkomitmen membantu setiap desa adat Rp 500 juta per tahun. Menurut Ketua KRB yang juga Anggota DPR RI ini bantuan tersebut sejatinya sejalan dengan visi misi paslon nomor urut 2 (Mantra-Kerta) untuk memperkuat pilar desa adat. Namun ada pihak tertentu yang terkesan ingin menghambatnya dengan melaporkan Mantra-Kerta ke Bawaslu. Untuk itu Gus Adhi mengajak semua elemen masyarakat, perangkat desa, tokoh Bali untuk berpikir jernih melihat kepentingan Bali yang lebih besar apalagi itu menyangkut kepentingan desa adat itu sendiri.

“Saya prihatin dengan hal ini. Ketika ada semangat meningkatkan pelayanan dan menguatkan adat budaya di desa pakraman melalui peningkatan dana bantuan desa pakraman malah ada upaya menjegal. Mirisnya lagi isunya diarahkan ke money politics,” tandasnya. Sebelumnya sejumlah tokoh adat mengatakan bantuan penguatan untuk desa adat sangat penting dalam menghadapi tantangan ke depan. “Bantuan bagi desa adat itu bukan hanya untuk kegiatan fisik atau bangunan juga penting dalam meningkatkan SDM desa adat,” ujar tokoh yang juga Bendesa Adat Kuta Wayan Swarsa. Bendesa Adat Kuta ini bahkan menilai bantuan pemerintah itu penting untuk mendukung kegiatan-kegiatan desa adat sebagai benteng budaya Bali. Apalagi pariwisata Bali sangat bergantung pada budaya. “Semestinya upaya memperkuat desa adat ini didukung,” tegasnya. (nwm)