Ketua DPRD Badung Terima Dokumen MPB, Parwata Apresiasi Komitmen Pelihara Museum Sejarah Bangsa

(Baliekbis.com), Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Badung I Putu Parwata menerima kunjungan rombongan Manajemen Monumen Perjuangan Bangsal (MPB) di Badung, Selasa (24/8).

Rombongan terdiri Ketum MPB Bagus Ngurah Arhana, Ketua Pelaksana MPB Bagus Ngurah Rai dan Direktur Utama Atnews I Wayan Artaya.

Parwata diberikan Dokumen Peresmian Simbol-simbol Ibadah dan Peletakan Batu Pertama Patung Rama dan Krishna (Tokoh Ramayana dan Mahabrata) oleh Ketua Umum MPB yang juga Penglingsir Puri Puncak Bangsal dr. Bagus Ngurah Putu Arhana, Sp.A (K).

Parwata merasa bangga dan memberikan apresiasi terhadap Manajemen MPB yang sudah berkomitmen memelihara museum sebagai sejarah bangsa.

“Tidak banyak orang bisa seperti itu, meskipun banyak teman-teman khususnya pengusaha ingin punya museum tetapi mereka tidak siap,” ungkapnya.

Selain biaya pemeliharaan cukup besar juga butuh komitmen serta ketulusan jiwa, raga dan materi yang dicurahkan sepenuhnya. Untuk itu, pihaknya meminta Manajemen MPB ke depan bisa selalu bersinergi baik dengan DPRD dan Pemerintah Badung.

Keberadaan MPB memiliki arti penting dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila dan Kebangsaan.
MPB juga sudah mampu meletakkan fundamental kebangsaan yang kokoh dan kongkret, selanjutnya agar mampu menjaga perilaku yang baik dalam mewujudkan kesejahteraan, kebahagiaan dan kedamaian.

Apalagi dirinya menyebut Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno yang juga Presiden RI ke-5 telah mengingatkan para kadernya agar selalu berpedoman kepada Pancasila. Upaya itu dalam merawat kebhinekaan dan mencegah paham-paham radikalisme yang bisa merongrong kesatuan dan persatuan NKRI.

Sementara itu, Ketum MPB Bagus Ngurah Arhana mengungkapkan, para leluhurnya (Alm. Bagus Made Wena) telah mengajarkan toleransi beragama dengan merangkul umat Katolik (Br Tuka), Kristen Protestan (Br. Untal-Untal), Islam (Br. Pemogan, Kepaon Jln. Pasar sekarang Jln. Sulawesi).

Terkait pendirian simbol ibadah adalah untuk mengimplentasikan nilai-nilai universal dalam kebhinekaan yang berdasarkan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Upaya itu dalam menjaga keutuhan Indonesia yang memiliki budaya dan kekayaan alam yang melimpah.

Batu pertama pembangunan patung Rama dan Krishna diletakkan oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) ketika dianugerahi Penghargaan dan Lencana 3/4 Abad Monumen Perjuangan Bangsal (MPB) di Pura Puncak, Kawasan MPB, Selasa (18/5).

Patung Rama dan Krishna dibangun masing – masing setinggi lima meter, serta kehadiran Bamsoet pada waktu tersebut meresmikan simbol rumah ibadah enam agama yang menggambarkan kemajemukan dan keharmonisan bangsa Indonesia.
Dijelaskan, kedua tokoh Rama dan Krishna yang merupakan Avatara Visnu dapat menjadi teladan para pemimpin bangsa dalam mengisi kemerdekaan menuju 100 tahun Indonesia merdeka.

“Nilai-nilai perjuangan para pahlawan dapat memberikan semangat para generasi muda dan pemimpin bangsa dalam mengisi kemedekaan,” ujar Bagus Ngurah Rai. (ist)