Ketua Demokrat Bali Yakinkan Gubernur Netral

(Baliekbis.com), Sikap Gubernur Bali Made Mangku Pastika sebagai anggota Dewan Pembina Partai Demokrat yang dinilai tidak memiliki peran terhadap calon yang diusung Partai Demokrat yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Bali (KRB) dibantah oleh Ketua DPD Partai Demokrat Bali Made Mudarta, Sabtu (24/2).

Menurut Mudarta, Gubernur Mangku Pastika memang tidak banyak berperan secara langsung dalam perhelatan Pilgub kali ini karena Pastika masih sebagai Gubernur Bali. Bahkan, dalam kapasitasnya sebagai gubernur, Pastika harus memposisikan dirinya sebagai pembina politik di seluruh Bali sehingga harus memantau dan menjamin kondusivitas Pilgub Bali agar tidak berdampak pada hal-hal negatif.

Menurut Mudarta, sekalipun sebagai anggota dewan pembina di Partai Demokrat, Mangku Pastika harus tetap netral dalam Pilgub Bali. “Gubernur Bali merupakan penyelenggara Pilkada yang bertanggung jawab. Beliau sudah menyampaikan akan netral, mengikuti kehendak dan keinginan rakyat Bali. Dan siapa pun yang terpilih oleh rakyat Bali, Pastika akan netral. Dan Mantra-Kerta yang terpilih, Gubernur Bali akan menyiapkan karpet merah untuk menerima gubernur terpilih tanggal 27 Juni 2018 nanti,” ujarnya.

Mudarta juga membantah jika Mangku Pastika cenderung untuk tidak membela pasangan calon yang diusung Partai Demokrat yang tergabung dalam KRB yakni Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta atau pasangan Mantra-Kerta. Sempat berhembus kabar jika Mangku Pastika membela pasangan calon yang diusung PDIP yakni I Wayan Koster-Tjokorda Oka Arta Ardhana Sukawati (Koster-Ace). Kondisi itu diduga karena hubungan personal antara Mangku Pastika dengan Rai Mantra yang tidak harmonis dan cenderung berseteru akibat sejumlah izin yang dianulir oleh Pemkot Denpasar. (kos)