Ketua BPOKK: Tak Ada Plt. di Demokrat Bali

(Baliekbis.com), Ketua BPOKK (Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan) Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo mengaku diperintah Ketum Partai Demokrat SBY untuk menanyakan ada apa sesungguhnya di DPD Demokrat Bali, sebagaimana berita yang hangat belakangan ini.

“Setelah saya berbicara dengan seluruh jajaran DPD, DPC serta kader dan caleg Demokrat sebetulnya tak ada masalah,” ujar Pramono Edhie kepada wartawan usai rapat di DPD Demokrat Bali, Sabtu (19/1) sore.

Rapat dihadiri Ketua Demokrat Bali Made Mudarta, jajaran pengurus DPD, DPC serta caleg dari seluruh Bali. Menurut Pramono Edhie, meski tak ada masalah, sesuai tugas dan tanggung jawabnya sebagai Ketua BPOKK, ia memerintahkan agar semua Ketua DPD dan DPC untuk berusaha keras membantu caleg memenangkan dewan. “Sesuai perintah Ketum, semua caleg harus bekerja keras. Kan yang dipilih itu calegnya tetapi juga tidak meninggalkan partainya. Karena menang atau kalah, caleg dan partainya  harus dipilih. Jadi semua harus maksimal,” tegasnya. 

Ditambahkan posisinya sebagai Ketua BPOKK pernah memimpin kepengurusan dan pencalegan sehingga pengurus harus membantu caleg. “Semua daerah saya harus lakukan penataan sebaik-baiknya, baik kelemahan maupun kelebihan,” tegasnya.

Ditanya isu musdalub atau Plt. di Demokrat Bali sebagaimana kabar yang santer belakangan ini, Pramono secara tegas mengatakan urusan Plt. sepenuhnya di tangan Ketua Umum SBY. “Tidak ada itu Plt.,” ujarnya. Demikian halnya menanggapi hasil survey Roda Tiga Konsulting (RTK) yang menyebutkan kondisi Demokrat Bali turun, Pramono Edhie dengan tegas membantahnya. “Semua berjalan dengan baik. Dari mana survei itu, siapa yang bayar,” ujarnya. Justru, Pramono Edhie mengaku khawatir ada yang sengaja menggoreng isu tersebut. Sebab ini terkait dengan pileg. “Jadi yang saya takut digoreng orang,” ujarnya. (bas)