Ketika Wayan Koster Bertemu Guru Agamanya Waktu SMA. Ini yang terjadi..

(Baliekbis.com), Ada yang menarik ketika calon Gubernur nomor urut 1, Wayan Koster menggelar simakrama dengan ratusan warga Desa Pakraman Abangsongan, Kecamatan Kintamani, Bangli. Kandidat yang berpasangan dengan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) itu bertemu dengan mantan gurunya semasa masih menimba ilmu di SMA 1 Singaraja, Kabupaten Buleleng.

Ya, dia adalah Jro Gede I Made Dibia. Koster masih ingat betul guru agamanya tersebut. Begitu bertemu, layaknya seorang murid kepada guru, Koster langsung menunduk dan mencium tangan Jro Gede I Made Dibia. Sejurus kemudian ia langsung memeluk gurunya yang sudah terlihat renta itu.

“Apa kabar Pak? Ini guru agama saya waktu di SMA,” kata Koster memperkenalkan kepada jajaran struktur PDI Perjuangan yang mensampinginya simakrama, Rabu (16/5). Tak lama kemudian, keduanya lantas menggelar persembahyangan bersama di Pura yang berada tak jauh dari lokasi simakrama. Menurut Jro Gede I Made Dibia, Koster merupakan siswa yang cukup menonjol pada masanya. “Dia tergolong siswa yang pintar, cerdas,” tutur Jro Gede I Made Dibia.

Yang masih diingat betul olehnya, selain siswa berprestasi, Koster rupanya murid yang memiliki jiwa kesenian tinggi. “Dia punya jiwa kesenian yang cukup tinggi. Koster itu pandai megamel. Kalau disuruh main kendang sekarang, saya yakin dia masih lihai,” ujarnya. Sejauh yang ia ketahui, mata pelajaran Koster di SMA selalu mendapat nilai yang cukup bagus. “Nilainya selalu bagus, tidak pernah jatuh. Dia salah satu murid saya di SMA 1 yang berprestasi,” paparnya.

Tentu saja Jro Gede I Made Dibia amat bangga anak didiknya kini maju pada Pilgub Bali 27 Juni 2018. “Tentu saya bangga sekali sebagai orang tua dan guru. Kita mengajar mereka tentu agar murid kita bisa jauh lebih tinggi dari kita. Saya ikut mendoakan agar Koster terpilih sebagai Gubernur Bali,” ucapnya mendoakan. Ia berpesan kepada Koster agar kelak terpilih sebagai Gubernur Bali menjalankan amanat dengan tulus untuk kesejahteraan masyarakat Bali. “Bersyukur dia selalu bilang ingin ngayah sekala niskala untuk Bali. Memang pemimpin seharusnya begitu. Juga, jangan lupakan agama. Perhatikan Pura di Bali ini,” pesannya.(lit)