Ketika Bule Tertarik Kampanye Berbudaya yang Disuguhkan Koster- Ace

(Baliekbis.com), Ada yang unik ketika pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) menggelar kampanye di Lapangan Sudaji, Desa Pakraman Sudaji, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Ya, pada acara yang menampilkan parade budaya seperti bleganjur dan tarian Bali itu diminati oleh turis asing yang memang sedang berlibur di Desa Sudaji yang terkenal sebagai salah satu desa wisata di Gumi Panji Sakti.

Mereka nampak khidmat menyaksikan parade budaya yang ditampilkan pada acara yang dihadiri ribuan pendukung Koster-Ace itu. Wayan Koster yang menghadiri acara itu menyempatkan diri menyapa mereka. Kepada Koster, mereka mengaku berasal dari beberapa negara seperti Amerika Serikat, Hongaria, Republik Ceko, Australia dan Inggris. Tak hanya sekadar ingin manyaksikan parade budaya yang ditampilkan pendukung Koster-Ace, mereka juga rupanya ingin mengetahui lebih jauh sistem demokrasi yang berjalan di Indonesia, khususnya pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 27 Juni 2018.

“Mereka adalah turis yang tengah berlibur di Desa Sudaji. Ketika tahu ada kampanye, mereka minta diantar untuk melihat. Mereka ingin tahu sistem demokrasi di Indonesia, khususnya Bali,” kata Sansan, perintis Desa Wisata Sudaji yang menjadi pemandu wisata mereka, Kamis (3/5).

Sansan mengaku menjelaskan kepada mereka siapa saja kandidat yang maju pada Pilkada serentak 27 Juni 2018. Ia menunjukkan dua baliho yang yam dipasang oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Mereka tanpa saya minta kemudian menilai jika yang berpakaian hitam dan putih (Koster-Ace) yang akan memenangkan Pilgub Bali. Saat saya tanya apa dasarnya, mereka bilang hanya feeling saja,” papar dia.

Elisa, turis asal Inggris mengakui ini kali pertama ia berkunjung ke Bali bersama Lisa rekannya asal Australia. Ia amat senang dapat melihat keindahan alam Pulau Bali. Di sisi lain, ia mengaku bersyukur dapat melihat dari dekat atraksi budaya dan proses demokrasi yang berjalan di Indonesia.

“Ini kesempatan pertama saya ke Bali. Saya senang mendapat kesempatan berharga melihat lebih dekat proses demokrasi di Indonesia. Cukup seru juga bagaimana kampanye di Indonesia berjalan. Saya melihat politik dan atraksi seni dan budaya bisa berjalan berdampingan di sini. Saya akan ceritakan kepada teman saya di Inggris,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng, Gede Supriatna menjelaskan jika kehadiran turis asing itu bukan bagian dari kegiatan kampanye yang diselenggarakan siang hari itu. “Kehadiran bule itu bukan ikut kampanye. Kami tahu aturan jika mereka yang berhak ikut kampanye adalah WNI yan mempunyai hak pilih. Tetapi karena mereka mau melihat proses demokrasi di Bali ini berjalan, kami persilakan mereka menyaksikan dan melihat langsung. Kami tidak undang mereka. Mereka hanya ingin melihat lebih dekat bagaimana proses demokrasi berlangsung di Bali,” tutup dia.(lit)