Keterampilan Rendah, Banyak Jebolan Sekolah Perhotelan Tak Terserap di Kapal Pesiar

(Baliekbis.com), Peluang bekerja di kapal pesiar sampai saat ini masih sangat tinggi. Namun sejauh ini Bali belum bisa berbicara banyak dalam mengisi lowongan yang ada akibat rendahnya daya saing dengan tenaga kerja asing. “Kita masih di bawah Philipina dan rata-rata baru sekitar 5 sampai 10 persen jebolan sekolah perhotelan di Bali yang terserap di kapal pesiar,” ujar Direktur PT Cipta Wira Tirta Dewa Nyoman Budiasa, S.E., Jumat (26/5/2017)  di-sela sela upacara pamelaspas gedung baru kantor PT Cipta Wira Tirta yang berlokasi di Jalan Tukad Badung XX Denpasar.

Menurut Dewa Budiasa minimnya jebolan sekolah perhotelan yang terserap di kapal pesiar akibat masih kurangnya pengetahuan calon pekerja dalam hal penguasaan bahasa khususnya bahasa Inggris. “Selain itu faktor experience juga rendah. Sebab faktor bahasa dan pengalaman ini sangat dibutuhkan,” jelasnya.  Kelemahan yang terjadi umumnya karena  mereka setelah tamat sekolah hanya menunggu peluang itu datang. Sehingga pengalaman jadi minim dan banyak lupa dengan ilmu yang telah dipelajarinya. Padahal minat masyarakat bekerja di kapal pesiar sangat tinggi. Namun minat besar saja dikatakan tak cukup, tanpa didukung kualitas yang memadai. Celakanya belakangan ini kualitas jebolan sekolah-sekolah untuk itu terus merosot.

Direktur PT Cipta Wira Tirta Dewa Nyoman Budiasa, S.E.

Akibatnya banyak yang tak terserap, banyak yang antri. “Dan ini jelas kurang bagus sebab akan semakin banyak yang menganggur dan semakin lama mereka akan semakin lupa dengan pengetahuan yang didapat di sekolah,” ujar Dewa Budiasa yang cukup lama bekerja di kapal pesiar. Menurutnya ini kesalahan semua pihak baik itu tenaga kerja, sekolah/pelaku pelatihan itu sendiri.  Ke depan hal ini harus menjadi perhatian,  jangan calon hanya dibekali teori saja sehingga minim pengalaman dan hanya menunggu kesempatan itu datang. Padahal dengan ketentuan terbaru dimana usia untuk bekerja di kapal pesiar minimal 19 tahun. Ini kesempatannya menjadi sangat besar. “Peluang sangat tinggi cuma keterampilan kita kurang,  masih di bawah Philipina,” jelas Dewa Budiasa yang juga Ketua DPW Partai Nasdem Denpasar.

Ditanya jumlah tenaga kerja Bali di kapal pesiar sampai saat ini dikatakan Dewa Budiasa tak ada data yang akurat karena sejauh ini memang tidak ada sistem. “Sistem tak jalan sehingga data itu saya yakin tak ada yang akurat,” tegasnya. PT Cipta Wira Tirta sendiri dikakatan telah berdiri tahun  2004 silam dan sampai saat ini telah memberangkatkan lebih dari lima ribu tenaga kerja, terbanyak ke Eropa dan Amerika. Pihaknya menerapkan basis manning agency yakni sistem pengawakan. Ini mengacu pada aturan  2016 dimana semua biaya penempatan menjadi tanggungan pengguna tenaga kerja. Dikatakan  Dewa Budiasa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan beberapa klien di Inggris, Jerman, Italia, dan beberapa  outsourcing internasional. (bas)