Kesbangpol Adakan Sarasehan Penguatan Budaya

sarasehan-keamanan-3

(Baliekbis.com), Dalam rangka koordinasi dan singkronisasi menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2017 mendatang, Pemerintah Kota Denpasar melalui Badan Kesatuan Bangsa, Politik (Kesbangpol) Kota Denpasar mengadakan kegiatan Sarasehan Penguatan Budaya Dalam Menciptakan Keamanan dan Keharmonisan masyarakat Kota Denpasar, Selasa (6/12) di Gedung Graha Sewaka Dharma Lumintang. Sarasehan ini di hadiri dan dibuka langsung Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra. Hadir juga pada kesempatan ini Sekda Kota Denpasar A.A.N Rai Iswara, Ketua Komisi I DPRD Kota Denpasar Ketut Suteja Kumara, Wakapolersta Kota Denpasar AKBP I Nyoman Artana, Kepala Kesbangpol Kota Denpasar I Komang Sugiarta dan Camat Denpasar Utara Nyoman Lodra.

Masalah keaamanan merupakan suatu indikator menuju kepada masyarakat yang bahagia dalam suatu kota. Untuk  Bali dan  Denpasar  khususnya, kemananan juga harus dilakukan dengan pendekatan budaya. Seperti dalam ajaran Tri Hita Karana, disini ada sebuah teritorial yakni ada Palemahan, Pawongan dan Parhyangan, serta ada system pilosofi tentang permasalahan Tatwam Asi, dimana sistem ini bisa dijadikan pendekatan-pendekatan dan diterapkan di setiap wilayah yang ada di Denpasar, di mulai dari wilayah yang paling kecil yang nantinya bisa bermaanfaat kewilayah yang lebih besar guna mencapai sebuah keamanan yang harmonis. Hal ini dikatakan  Walikota Rai Mantra saat membuka sarasehan. Dimana dalam beberapa hari kedepan ini, kita akan menghadapi hari raya Natal dan Tahun Baru, tentunya di sini semua unsur harus bertemu dan menyatukan persepsi dalam meningkatkan kewaspadaan serta untuk mengaktifkan peran-peran seluruh unsur keamanan dari unsur terkecil yang ada di sekitar kita, yang tentunya semua lapisan masyarakat harus ikut berpartisipasi dengan koordinasi yang baik dengan para pemangku kebijakan kemananan.

“Intinya keamanan itu harus di mulai dari lingkungan kita terdekat terlebih dahulu, karena teritorialnya itu ada di lingkungan, dan masyarakat bisa berkoordinasi dengan baik,  kepada pecalang, hansip, polmas, serta binmas. Dimana keamanan ini yang terlebih dahulu harus di perkuat dengan system keamanan lingkungan itu sendiri, jika semua ini sudah menjadi sebuah kebiasaan, maka keamanan lingkungan ini akan menjadi sebuah kebudayaan di setiap lingkungan yang ada di masyarakat Denpasar”, ungkapnya.  Rai Mantra juga menghimbau kepada masyarakat Kota Denpasar untuk menjaga keamanan, yang di mulai dari menjaga diri sendiri, keluarga dan lingkungan. Jika menemukan hal-hal yang memang mencurigakan, sesegera mungkin berkoordinasi/berkomunikasi dengan aparat setempat, sehingga kita bisa menjaga keamanan dengan baik.

Sementara Kabid Bidang Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Kota Denpasar IGN Mandala Putra dalam laporannya mengatakan, kegiatan Sarasehan Penguatan Budaya Dalam Menciptakan Keamanan dan Keharmonisan masyarakat Kota Denpasar dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang hal-hal mendasar mengenai permasalahan yang timbul di Kota Denpasar. Dengan peserta diikuti oleh Camat, Perbekel Desa dan Lurah Se-Kota Denpasar, Forum Kerukunan Umat Beragama, Forum Pembaharuan Kebangsaan, Tim Pengamanan Kota Denpasar, Komunitas Intelejen Daerah, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat serta Pecalang Sekota Denpasar dengan jumlah keseluruhan sebanyak 200 orang. (ays’/ist)