KERIS Siap Jaga Taksu Bali dalam Bingkai NKRI

(Baliekbis.com), Ketut Putra Ismaya yang populer disapa KERIS menegaskan komitmennya dalam menjaga taksu Bali dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal itu ditegaskannya usai mendaftar Bakal Calon DPD RI Daerah Pemilihan ( Dapil) Bali di Kantor KPUD Provinsi Bali pada Senin (9/7). KERIS, tokoh pemuda Bali yang dikenal vokal dan kosisten dalam menjaga nilai-nilai luhur,  agama seni budaya dan adat istiadat Bali mengungkapkan alasan pencalonan dirinya. “Saya ingin menjadi orang yang berguna untuk Bali, dan bisa menjadi penyatu keragaman agama, suku dan adat istiadatnya yang ada di Bali dalam satu kesatuan NKRI. Karena kita tahu, kita berada dalam tanah NKRI, jadi wajib kita saling menghargai. Tetapi kita juga minta agar tetap bisa menjadi tuan rumah agama di Bali, yaitu agama Hindu,” ungkapnya.

Dikatakan pria yang juga Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Laskar Bali, jika diberikan kepercayaan oleh Ida Betara dan masyarakat Bali, tentu dengan segala totalitas akan berperan mengawal dan menjaga kepentingan masyarakat dan daerah Bali. Khususnya dalam bidang seni budaya dan adat istiadatnya. Sebab menurut dia, nilai-nilai adi luhung seni budaya dan adat istiadat yang membuat Bali ber-taksu hingga dikagumi dunia internasional. Meski Bali hanya pulau kecil, namun mampu memiliki pesona luar biasa hingga dicintai dunia, juga mempunyai pengaruh luar biasa bagi Indonesia.

“Taksu inilah yang membuat Bali begitu unik. Maka menjaga taksu Bali adalah dengan menjaga serta melestarikan nilai-nilai luhur seni budaya dan adat istiadatnya. Dan saya ingin menjaga taksu itu,” tegasnya. Dicontohkannya, salah satu nilai luhur itu adalah terkait keharmonisan dan kerukunan hidup antarumat beragama. “Saya ingin Bali menjadi contoh dalam keharmonisan dan kerukunan hidup beragama di Indonesia. Karena Bali adalah bagian dari NKRI. Dengan begitu taksu Bali pun ikut pula menjaga keutuhan NKRI,” ungkapnya. Dalam proses pencalonan dan pendaftaran sebagai senator untuk Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019, dibuktikan pihaknya dengan memperoleh dukungan dari tokoh serta komunitas lintas agama yang ada di Bali. (ist)