Kepengurusan FIAN Bali segera Dilantik

(Baliekbis.com),Forum Indonesia Anti Narkoba (FIAN) berencana mengadakan pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Bali diselingi dengan Talkshow pada tanggal 7 Nov 2020, di Kebon Vintage Cars, Denpasar – Bali. Dengan narasumber Dr. Dr. Eka Jusup Singka (Ketua Umum FIAN) dan Yerry Pattinasarani (Motivator), MC Cheryl juga acara ini didukung oleh Hard Rock Radio.

FIAN hadir sebagai bagian dari pelaksanaan serta untuk memperkuat Program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN),

“Kami telah merancang roadmap berbagai agenda kegiatan sosialisasi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan Covis-19 Guna mewujudkan Visi FIAN untuk menjadi garda terdepan dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba dengan Misi untuk melakukan kegiatan bersama melalui edukasi, penyuluhan dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba terutama pada anak bangsa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya,” kata Esther Gehl, Ketua DPW FIAN Bali di Kebon Vintage Cars di Kawasan Biaung Denpasar, Minggu, (4/10/2020).

Menurutnya, dengan semboyan “Menjalin Kasih Tanpa Stigma”, FIAN hadir di Bali dan untuk bersinergi dengan BNNP, BNNK, Kepolisian, Organisasi pegiat anti narkoba lainnya.

“Edukasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba (narkotika, psikotropika dan obat obatan terlarang lainnya) penting diketahui sejak dini. Karena pencegahan (prevention) itu perlu dilakukan sehingga keingintahuan seseorang untuk mencobanya akan berkurang bahkan tidak mau tahu lagi. Namun pihaknya merasa khawatir tentang kembalinya marak penyalahgunaan narkoba di masa pandemi,” terang Esther.

Adapun susunan pengurus DPW FIAN Bali adalah diKetuai oleh Esther Gehl, Sekretaris adalah Novia Dewayanti Saputro, Bendahara Maria Christine, kemudian Erwin Dwiyanto selaku Kadiv Hukum FIAN dan Bagus Bayu Ardianta Sutjipta yang merupakan Kadiv Organisasi yang saat ini dipercayakan sebagai ketua panitia pelantikan kepengurusan FIAN di Bali.

Esther juga menjelaskan bahwa FIAN hadir di Bali bukan menjadi kompetitor. “Kita hadir untuk bersinergi dengan organisasi yang telah ada di Bali, dan kita juga terbentuk dari anggota yang 30 persen saat ini adalah mantan pengguna. Jadi bisa menerangkan secara jelas bagaimana sih bahayanya dari Narkoba ini. Dan setiap anggota yang terbentuk wajib mengikuti pembekalan tentang bahaya Narkotika dan psikotropika,” ujar Esther.

Ia juga menjelaskan bahwa dirinya juga merupakan salah satu founder dari FIAN yang juga mendapatkan dukungan dari Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat), “Disamping simpatisan, kita juga didukung oleh Germas, karena banyak juga anggota kita yang berasal dari kalangan kesehatan. Logo FIAN merupakan design saya yang tergambar disana adalah sebagai perisai, yang artinya perlindungan, warna emas yang juga merupakan bagian dari kesejahteraan dan pita yang memiliki makna tidak putus-putus perjuangan ini,” harap Esther.

FIAN juga mengajak kepada jajaran pengurus dan anggotanya untuk turut serta menghilangkan stigma buruk yang melekat selama ini kepada para pengguna (pemakai narkoba), yang notabene keberadaan mereka itu adalah sebagai korban dan tidak pantas mereka juga diperlakukan sebagai kriminal. “Saya berharap prasangka buruk terhadap para korban narkoba itu bisa dikikis, karena mereka sebetulnya korban dari ancaman bahaya narkoba,” pungkasnya. (ist)