Kepala Ombudsman Bali: “Kata Mangkir Bukan dari Kami”

(Baliekbis.com), Kepala Ombudsman Republik Indonesia Provinsi Bali Ibnu Umar Alkhatab menjelaskan pihaknya tidak pernah menyebutkan Mantra-Kerta mangkir. Melainkan ada penjadwalan ulang. Sebab Mantra-Kerta hari Selasa (8/5) ini ada jadwal kampanye di Nusa Penida. “Kata mangkir bukan berasal dari kami. Kami menyebutnya reschedule (penjadwalan ulang-red) dan itu sudah clear (jelas -red),“ tegas Umar Alkhatab.

Harapan agar ada penjadwalan ulang juga sudah secara resmi disampaikan tim LO Mantra-Kerta ke Ombudsman. Direncanakan pemaparan visi misi pelayanan publik ini akan dilakukan 17 Mei mendatang. “Sudah ada pemberitahuan beberapa hari yang lalu bahwa paslon dua ada jadwal di Nusa Penida sehingga dibutuhkan penjadwalan ulang. Ombudsman dapat memahami sehingga melakukan rescheduling pemaparan visi misi pelayanan publik paslon dua. Sudah dijadwalkan ulang 17 Mei,” papar Umar Alkhatab. Sebagaimana diketahui Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) belum bisa menghadiri undangan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Provinsi Bali untuk memaparkan visi misi program kerja terkait pelayanan publik yang berkualitas yang dijawalkan Selasa (8/5). Menurut Rai Mantra, permakluman untuk penjadwalan ulang acara tersebut sudah disampaikan tim LO (Liaison Officer) atau tim penghubung pasangan Mantra-Kerta ke Ombudsman RI Provinsi Bali jauh hari sebelumnya.

“Hal itu sudah dikomunikasikan sejak awal oleh LO kita ke Ombudsman. Dan memang kita diminta mengatur jadwal supaya tidak berbenturan dengan jadwal kampanye,” kata Rai Mantra saat ditanya wartawan di sela-sela kampanye di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Selasa (8/5). Dengan demikian, Rai Mantra menegaskan tidak ada istilah mangkir untuk acara tersebut. “Kalau hari ini sudah jelas ada kampanye. Hal ini (ketidakhadiran di Ombudsman-red) sudah diatur pihak LO dan kesepakatan dengan Ombudsman. Saya rasa itu yang paling benar karena semua sudah diatur,” ujarnya.

Anggapan Mantra-Kerta mangkir di acara Ombudsman itu hanya persepsi ngawur orang-orang yang tidak tahu permasalahan riilnya. Kata-kata itu juga dibuat-buat oleh pihak-pihak yang merasa tidak nyaman dengan keunggulan Mantra-Kerta saat ini khususnya dalam hal pelayanan publik. Sebab Rai Mantra memang unggul dan menunjukkan prestasi gemilang dalam memberikan pelayanan publik terbaik bagi warga Denpasar. “Soal kata mangkir itu, orang saja yang membuat-buat. Saya rasa yang bilang mangkir itu tidak tahu permasalahan dan sudah ngomong duluan,” kata Rai Mantra menegaskan. (nwm)