Kemendikbudristek Dorong Musisi Nusantara Unjuk Gigi Kepiawaian World Music ke Dunia Lewat IMEX 2022

(Baliekbis.com), Indonesia bersiap menggelar perhelatan skala internasional di bidang seni budaya musik, 24-27 Maret 2022, di Ubud, Bali. Ajang tersebut dikemas dalam acara Indonesia Music Expo (IMEX) 2022. IMEX 2022 merupakan respons Indonesia terhadap perkembangan musik dunia (world music) yang kini makin berkembang pesat di seluruh dunia. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hilmar Farid.

Dirjen Hilmar mengungkapkan, IMEX 2022 dapat menjadi salah satu wadah promosi kebudayaan Indonesia sekaligus pendidikan musik yang positif. “Pasalnya, musisi-musisi etnik nanti di IMEX 2022 amat jarang tampil secara bersamaan dalam satu pentas dan membawa nama Indonesia di event dunia. Oleh sebab itu, pemerintah memberi ruang untuk mereka,” tutur Hilmar dalam Peluncuran IMEX 2022 secara hibrida di M Bloc Space, Jakarta, Jumat lalu.

IMEX 2022 digelar pada 24 hingga 27 Maret di Ubud, Bali, dan akan menampilkan 18 Grup Musisi Nusantara yang merupakan representasi pulau-pulau yang ada di Indonesia. Selain pertunjukan musik Nusantara, dalam festival IMEX 2022 juga akan menghadirkan acara lainnya, antara lain, pameran, gelar wicara, serta lokakarya.

“Penyelenggaraan IMEX 2022 sebagai realisasi kami menyikapi perkembangan musik dunia. Namun, kami mengemasnya dalam versi Indonesia yang punya kekayaan ragam seni tradisi dan selama ini telah lama bergerak sehingga layak untuk dimunculkan,” ujar Hilmar.

Diterangkan Hilmar, banyak negara mulai menyelenggarakan festival musik yang menonjolkan kearifan lokalnya agar dapat masuk dalam World Music, Arts, and Dance (WOMAD) serta World Music Expo (WOMEX).

Namun, Hilmar menuturkan, world music di Indonesia memiliki wajah yang jelas. “Bukan abstrak segala macam yang masuk kategori. Dalam world music, amat banyak terdapat elemen-elemen budaya lokal yang membentuk karakter Indonesia dan seharusnya dipopulerkan di tingkat dunia,” ungkap Hilmar.

“Kemendikbudristek, berperan mendorong dan memperkuat musik Nusantara sebagai bagian world music serta para pelaku seninya,” ucap Hilmar.

Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra menyampaikan, komitmen pemerintah ke depannya terhadap IMEX adalah gerakan pembaruan, penguatan, maupun pemajuan kebudayaan di bidang seni musik.

“IMEX adalah puncak dari ajang musik lokal Nusantara. Meski ada ajang lainnya yang juga sebagai pemajuan budaya musik nusantara, namun nantinya diakomodasi ke dalam IMEX,” ucapnya.

“Kita memberi jalan kepada para pelaku musik etnik Nusantara untuk mengembangkan seninya dan beradu kreativitas di luar. Kebetulan di sini IMEX jelas bekerjasamanya yaitu dengan WOMEX,” tutur Mahendra.

Sementara itu, Founder IMEX Franky Raden menjelaskan, IMEX merupakan aspirasi musisi Nusantara yang selama ini tidak pernah hadir bersama dalam satu pentas, tetapi justru kini dapat bersinergi dalam permainan musik. “IMEX 2022 akan mengundang mitra global WOMAD dan WOMEX. Jadi pernah ketika kita tampil di world music, para musisi negara lain mengatakan bahwa kalian ini yang kami tunggu selama 27 tahun. Musisi Nusantara memperoleh respon luar biasa,” imbuh Franky.

Franky menyebutkan, musik nusantara yang dikenal dalam world music adalah peradaban dunia. “Musik nusantara orisinal dan punya ekspresi budaya yang kuat. Pasar internasional sedang menyoroti musik Nusantara,” ucap Franky. (ist)