Kedepankan Budaya, Stand Kota Denpasar Curi Perhatian Pengunjung

(Baliekbis.com), Pemerintah Kota Denpasar berkesempatan mengikuti Pameran Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) yang dilaksanakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Acara tersebut dilaksanakan di Hotel Bidakara, Jakarta, (4-5/12) yang dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Dalam kesempatan tersebut, Stand Pameran Pemerintah Kota Denpasar diapresiasi oleh banyak pengunjung karena memiliki ciri khas tersendiri, yang mengedepankan ciri khas khas budaya Bali.

Dalam sambutannya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengapresiasi keterlibatan banyak pihak dalam menyukseskan acara tersebut. Selain itu secara khusus, antusiasme peserta pameran juga tak luput diberikan motivasi. “Acara ini adalah momentum mengingat, mereview dan melanjutkan pemberantasan korupsi. Baik upaya penindakan dan pencegahan korupsi harus menjadi gerakan bersama baik lembaga, masyarakat sipil dan masyarakat luas, ” kata Joko Widodo dalam sambutannya.

Mengkhusus pada pelaksanaan pameran, Kota Denpasar mengedepankan program transaksi non tunai dan transparansi keuangan daerah yang bekerjasama dengan Bank BPD Bali. Salah satu pengunjung stand, Roy dari Jakarta mengaku sangat tertarik mengunjungi stand Kota Denpasar. “Saya melihat ini satu-satunya stand yang unik dan sangat mengedepankan identitas Bali, jadi keren banget,” ungkapnya.

Lebih lanjut disampaikan pihaknya merasa kagum setelah mengetahui disetiap sudut stand memiliki makna/ filosofi tersendiri sehingga sangat mencuri perhatian. “Ternyata selain bahan yang ramah lingkungan, pernak pernik stand ini memiliki filosofi tersendiri,” ungkapnya.

Hal senada diungkapkan oleh, Adi Desila, yang juga merupakan salah satu pengunjung. Pihaknya merasa Kota Denpasar memberikan suasana tradisional yang kental dalam desain pameran namun juga tak ketinggalan dengan penjelasan digitalnya. “Kesan tradisional Balinya sangat terasa, dan program-program Pemkot Denpasar dalam mendukung gerakan anti korupsi terpampang nyata dalam screen ataupun flayernya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kasubang Pengumpulan Informasi dan Publikasi, I Wayan Hendaryana mengatakan, pihaknya memilih bahan-bahan ramah lingkungan sebagai dominasi desain stand sekaligus sebagai upaya mengurangi penggunaan plastik. “Selain memberikan informasi dan edukasi seputar program-program Pemkot untuk mendukung program anti korupsi KPK, kami sengaja memilih bahan ramah lingkungan yang memiliki filosofi mendalam tentang komitmen untuk mendukung langkah KPK,” ungkapnya.

Anyaman tersebut menggambarkan sinergitas Pemerintah Kota Denpasar dengan berabagai kalangan dalam menciptkna pembangunan yang berkelanjutan. Karya stand pameran yang menggali potensi lokal dengan makna tersirat dan sejalan dengan visi misi KPK yang bergerak guna memerangi Korupsi di Indonesia. Makna filosofis inilah yang dikemas dalam sajian ornamental pada stand pameran Pemerintah Kota Denpasar yang menggunakan bahan ramah lingkungan namun tetap sesuai pakem dan tidak mengurangi makna filosofisnya sehingga dapat menggugah masyarakat untuk selalu jujur dan bersih dari Korupsi. (ist)