KAT UNR 2019 Dilaksanakan di Gianyar dan Tabanan

(Baliekbis.com), Universitas Ngurah Rai (UNR) melaksanakan Kuliah Aplikatif Terpadu (KAT) 2019 di Kabupaten Gianyar dan Tabanan. KAT yang dimulai dari tanggal 19 Januari hingga akhir Februari 2019 mengusung tema “Melalui Kuliah Aplikatif Terpadu Kita Bangun Desa Berbasis Data Keluarga”. 

Peserta KAT terdiri dari Fakultas Hukum 169 orang, Fakultas Ekonomi 247 orang, Fakultas Teknik 98 orang, FISIP 121 orang, 46 dosen pembimbing dan 23 panitia. “Pelepasan dilakukan di Kampus UNR Denpasar yang dihadiri langsung oleh kepala desa,” ujar Ketua Panitia KAT Ir. Gde Sumarda, MT, Sabtu (20/1). Dikatakan, peserta KAT akan diajak memecahkan permasalahan desa, menggali potensi desa, hingga merancang desa binaan di dua kabupaten yang dijadikan lokasi KAT tersebut. “Kegiatan KAT ini juga tidak terlepas dari pelaksanaan Tri Dharma Pergurun Tinggi,” terangnya.

Lebih lanjut Gde Sumarda menjelaskan  pelaksanaan KAT disesuaikan dengan lokasi seperti Kabupaten Gianyar, dipusatkan di dua desa yakni Desa Petak Kaja meliputi Dusun Petak, Mantring, Padpadan, dan Penyembahan. “Sedangkan untuk  Desa Petak meliputi Dusun Benawah Kangin, Benawah Kawan, Bonyuh, Madangan Kelod, Umah Anyar, dan Madangan Kaja,” jelasnya.

Di Kabupaten Tabanan, KAT dipusatkan di Desa Kaba-Kaba yang meliputi Dusun Juntal, Pilisan, Beringkit, Sengguan, Gaduh, Dualang, Buading, Dauh Yeh, Dangin Uma, Tegal Kepuh. Rektor UNR Dr. Drs. Nyoman Sura Adi Tanaya, M.Si., menyampaikan  pelaksanaan KAT bukan ajang untuk sekadar membangun fisik berupa tugu atau tapal batas desa di lokasi pengabdian, tetapi pembangunan non fisik jauh lebih penting. “Karena manfaatnya bisa dirasakan selamanya oleh desa setempat, apalagi jika berlanjut ke desa binaan,” ucapnya.

Mengawali KAT 2019, lanjut Rektor Sura Aditanaya, mahasiswa dibantu dosen pembimbing akan mengumpulkan data keluarga di masing-masing dusun. Kemudian data itu diserahkan ke kepala dusun untuk bahan profil dusun. “Selanjutnya diserahkan ke kepala desa untuk bahan profil desa,” imbuhnya.

Berdasarkan laporan kepala desa, Sura Aditanaya mengaku data keluarga di lokasi KAT selama ini dirasakan belum sepenuhnya sempurna. Sehingga melalui KAT ini, maka data yang diinginkan bisa lebih sempurna oleh desa, sebab sudah memiliki data yang akurat, komprehensif, dan up to date yang nantinya bisa  dijadikan landasan pembangunan di desa. (sus)