Kasus Korban Gigitan Anjing, Ketua DJM Bali: Segera Usut Harga SAR Rp50 Juta

(Baliekbis.com),Kasus Ketut Dharma S. yang digigit anjing dan terpaksa harus membeli SAR Rp 50 juta menimbulkan tanda tanya besar sebagian warga, termasuk Ketua DJM DPW Bali Gde Putu Eka Budiyasa.

Eka Budiyasa menyatakan kekagetannya sekaligus kecurigaannya atas kejadian tersebut. “Kami mohon kepada pihak berkompeten di Bali untuk segera mengusut dan mencari tahu kebenaran kasus itu. Kenapa SAR bisa langka hingga harganya sampai semahal itu. Ini benar-benar tidak masuk akal harga SAR bisa sampai Rp 50 juta. Meskipun itu obat impor,” ujarnya saat ditemui, Senin (24/6/2019) sore di Denpasar menanggapi kasus yang beredar di media itu.

Dalam sebuah media disebutkan korban yang asal Mas, Ubud digigit anjing, Jumat (21/6/2019) saat hendak bersembahyang di sebuah pura di Bangli. Korban yang khawatir akan rabies, mencoba mendapatkan SAR (Serum Anti Rabies) di sejumlah RS. Namun vaksin tersebut tidak ada. Di sebuah RS yang memiliki SAR, korban terpaksa harus membeli dengan harga Rp50 juta.

“Aneh bisa selangka itu. Kami tak mau kalau sampai ada kesan permainan pihak tertentu yang sengaja memanfaatkan kondisi yang terjadi,” tambahnya.

Menurut Eka Budiasa, kalau ini didiamkan maka bisa berdampak pada sektor pariwisata. Sebab turis bisa takut ke Bali kalau sampai digigit anjing. Bukan saja soal harga VAR yang mencekik, juga ketersediaannya yang sangat langka.

Eka Budiyasa berharap kejadian ini segera bisa diklarifikasi sehingga tidak menjadi preseden buruk buat Bali yang hanya karena digigit anjing harus membayar puluhan juta.

Dijelaskannya, dalam era keterbukaan informasi saat ini, elemen masyarakat dan masyarakat memiliki akses untuk menyampaikan permasalahan yang terjadi di sekitarnya sehingga apa yang terjadi akan cepat beredar. Bukan hanya soal besar atau kecilnya harga VAR, namun masalah ini menyangkut nama baik dan reputasi Bali di mata dunia sebab ibarat orang berkata, “jarum jatuh di Bali akan diketahui oleh dunia internasional”.

Korban yang merupakan eksportir itu menuturkan peristiwa tersebut bermula ketika ia mau buang air kecil di tempat orang buang sampah di sebelah toilet karena toiletnya sedang di perbaiki total. Tiba-tiba datang seekor anjing yang menggigit kakinya dan langsung lari. Karena khawatir, korban berupaya mencari rumas sakit untuk mendapatkan vaksin anti rabies/SAR.

Seperti diketahui, gigitan hewan seperti anjing yang terkena rabies terbukti bisa mematikan bagi korban yang digigit. Penanganan lebih dari 12 jam akan membuka peluang virus rabies menunjukkan gejalanya. Bila hal ini sampai terjadi, bisa dipastikan korban akan meninggal. (ist)