Karya Melaspas Pratima Pura Batur Pande Desa Adat Renon

(Baliekbis.com), Bertepatan dengan Rahina Anggara Gumbreg, Selasa (24/4) ratusan warga Banjar Pande, Desa Pakraman Renon, melaksanakan upacara Melaspas, Mecaru, Mendem Pedagingan dan Mejaya-Jaya Pratima Pura Batur Pande, Desa Adat Renon. Pelaksanaan upacara disaksikan langsung Plt. Walikota Denpasar IGN. Jaya Negara sekaligus ngaturang punia.

Sebelum upacara Melaspas, Mecaru, Mendem Pedagingan dan Mejaya-Jaya di mulai, acara di awali dengan Pengeruak Karang dan Mecaru Resi Gana lan Panca Sato dengan caru bebek bulu sikep dan ayam brumbun. Rentetan upacara juga dipersembahkan tari wali  Rejang  dan Tari Topeng Sidakarya.

Manggala Karya Wayan Kadika yang di temui di sela-sela karya mengatakan, karya ini dilakukan karena pembangunan Pura Batur Pande Desa Adat Renon ini baru saja rampung di dikerjakan. Renovasi ini dilakukan mengingat bangunan pura ini kondisinya sudah tua dan rapuh dimakan usia, dikarenakan pura ini sudah berada kurang lebih 115 tahun lamanya. Oleh karena itu atas hasil musyawarah warga Pengempon diputuskan untuk dilakukan pamugaran pura secara keseluruhan agar warga bisa bersembahyang dengan nyaman.

Dimana renovasi pura ini dilakukan selama kurang lenih satu setengah tahun lamanya. Yang mana pembangunan pura ini dikerjakan dengan biaya yang di dapat bantuan Pemerintah dan urunan warga Pengempon Pura Batur Pande yang berjumlah kurang lebih 121 KK, dengan total biaya keseluruhan baik dari bangunan fisik kurang lebih sebesar 1,5 milyar rupiah dan upacara mengabiskan dana sebesar 100 Juta Rupiah.

Upacara hari ini dipuput oleh Ida Sri Empu Griya Taman Bali, Bangli. “Kami bersama warga mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kota Denpasar, terutama kepada Bapak Walikota Jaya Negara karena sudah bisa hadir dan telah memberikan perhatian serta bantuan kepada warga Pengempon Pura Batur Pande dan diharapkan juga pemerintah agar bisa terus memperhatikan peninggalan-penginggalan budaya seperti ini agar kedepannya warisan budaya bali tetap terjaga dengan baik. (ays’)