Karya Inovasi Avator Milik PLN Raih Juara I Ajang BUMN Millenial Innovation Summit

(Baliekbis.com), PLN terus berupaya melahirkan inovasi guna meningkatkan kinerja perusahaan. Melalui anak usahanya Pembangkitan Jawa Bali kembali melahirkan inovasi di bidang pembangkit bernama Avator.

Inovasi ini telah memperoleh juara 1 dalam ajang BUMN Millenial Inovation Summit pada kategori Techonology Breakthrough setelah mengalahkan lebih dari 8000 inovasi dari perusahaan-perusahaan BUMN lainnya. Sebelumnya Avator juga meraih penghargaan pada ajang Asian Power Award 2018 pada kategori Innovative Power Technology of the Year – Indonesia.

Avator singkatan dari Automatic Vibration Monitor Calibrator merupakan alat yang berfungsi untuk menguji alat monitoring getaran (vibration monitor) pada mesin pembangkit. Alat monitoring getaran merupakan jantung peralatan monitoring dan proteksi pada mesin pembangkit, baik PLTG, PLTU, PLTGU, maupun PLTA. Pengujian pada alat monitoring getaran wajib dilakukan untuk menjamin pembacaan getaran serta parameter penting lainnya terbaca akurat pada saat mesin beroperasi dan menjamin sistem proteksi berfungsi baik.

Berbeda dengan kalibrator monitoring lainnya, Avator dibuat secara otomatis dengan mengintegrasikan alat ukur dan fungsi-fungsi kalibrator dalam satu peralatan. Alat ini juga dibuat lebih praktis dan akurat karena dapat dioperasikan melalui layar HMI (Human Machine Interface) maupun menggunakan aplikasi android mobile yang terhubung via bluetooth.

“Avator memiliki fitur Automatic Calculation yang tidak dimiliki oleh kalibrator eksisting, dengan fitur ini semakin memudahkan user melakukan pengujian Vibrasi Monitor dengan one touch operation pada setiap titik pengukuran,” tutur salah satu inovator, Alfian Budiarmoko.

Dengan dilakukannya pengujian pada sistem monitoring getaran secara menyeluruh menggunakan AVATOR maka tingkat akurasi terhadap pembacaan parameter vibrasi maupun fungsi proteksi saat unit beroperasi akan meningkat hingga 100 persen. Nilai akurasi sinyal yang dikeluarkan oleh Avator sekitar ±0.1 persen, lebih baik dibanding akurasi kalibrator eksisting yaitu sebesar ±3 persen. Dengan sistem proteksi yang telah teruji tentu akan meminimalisir kerusakan fatal pada komponen-komponen utama pembangkit seperti turbin, generator, motor-motor dan pompa-pompa besar.

“Hadirnya Avator juga mempercepat proses pengujian alat monitoring getaran pembangkit,” tutur Alfian.

Avator juga memberikan manfaat finansial dari sisi percepatan waktu pengujian saat terjadi gangguan pada sistem monitoring getaran. Pada gas turbin PLTGU, waktu percepatan pengujian yang sebelumnya 6,75 jam menjadi 1,5 jam memberikan dampak waktu percepatan 5,25 jam atau senilai Rp 95 juta. Pada Steam Turbin PLTGU, waktu percepatan pengujian yang sebelumnya 16,5 jam menjadi 3,67 jam memberikan dampak waktu percepatan 12,83 jam atau senilai Rp 262 juta. Pada PLTU batubara dengan jumlah sensor instrumen turbin/TSI (Turbine Supervisory Instrument) yang lebih banyak, waktu percepatan pengujian yang sebelumnya 24 jam menjadi 5,33 jam memberikan dampak waktu percepatan 18,67 jam atau senilai Rp 835 juta.

Selain itu, biaya pembuatan Avator juga lebih murah dibandingkan kalibrator yang ada sebelumnya yang merupakan produk impor. Harga satu set kalibrator sebelumnya seharga Rp 462 juta, sementara biaya pembuatan Avator hanya senilai Rp 26 juta.

Avator diciptakan oleh tiga Inovator asal PJB, yaitu Alfian Budiarmoko, Robbi Auzikni Anaskur, dan Apolonius Adhi Hariyatma P. Saat ini Avator juga telah didaftarkan paten di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM, pada tanggal 12 Juli 2018 dengan nomor pendaftaran P00201805077. Saat ini Avator juga telah diimplementasikan pada 8 unit pembangkit listrik PLTGU maupun PLTU, yakni di PLTGU Gresik, PLTU Gresik, PLTU Tanjung Awar-awar, PLTGU Belawan Sumatera Utara, PLTU Amurang Sulawesi Utara, PLTU Pacitan, PLTU Kaltim Teluk Balikpapan, dan PLTU Rembang.

Produk Avator V.3 kini telah dilengkapi dengan berbagai aksesoris, buku petunjuk dan beberapa fitur pendukung pada software Android. Hal ini menjadikan AVATOR nyaman digunakan oleh pengguna, serta memiliki nilai tambah dibanding produk kalibrator lainnya. (ist)