Karya Agung Mamungkah, Ngenteg Linggih dan Pedudusan Agung di Pura Dalem Sental Kangin Nusa Penida

(Baliekbis.com), Puncak Karya Agung Mamungkah, Ngenteg Linggih, Pedudusan Agung medasar Caru Walik Sumpah Madya di Pura Dalem Banjar Adat Sental Kangin, Desa Pakraman Ped berlangsung Selasa (9/7/2019).

Pada puncak karya yang dipuput Ida Bhagawan Sari Putra Sogata Samyoga dari Griya Suda Santi Kunjara Kutampi) dan Ida Pandita Dukuh Saka Sentanu Segening dari Padukuhan Segening Batu Mulapan, ratusan krama melakukan melaksanakan persembahyangan. Tampak hadir tokoh masyarakat Nusa Penida Ketut Leo, anggota DPRD Bali terpilih Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati, Made Satria yang juga anggota terpilih DPRD Klungkung serta tokoh setempat.

Ketut Leo.

Pada puncak karya juga ditampilkan topeng Sidakarya dan gong Barongan. Panitia Karya Kadek Pernata di sela-sela upacara mengatakan rentetan upacara telah dimulai pada tanggal 12 Juni 2019 dengan “matur piuning, nanceb taring dan maguru piduka”. Pada 9 Juli “Puncak Karya di Pura Dalem dan Pura Prajepati dan pada 16 Juli 2019 upacara “masineb”.

Dikatakan Pertana, pembangunan Pura Dalem Banjar Adat Sental mulai dilaksanakan sejak 2017 silam dan diperkirakan menelan dana Rp1,5 miliar. “Pembangunan Pura Dalem dan Pura Prajapati dibiayai tokoh masyarakat Ketut Leo, serta partisipasi krama. Sebenarnya Pak Leo ingin semua biaya ditanggungnya termasuk untuk upacara, tapi warga juga ingin turut berpartisipasi,” ujar Pertana. Dikatakan pembangunan pura dilaksanakan karena bangunan sebelumnya sudah banyak yang rusak selain dilakukan perluasan mengingat jumlah krama yang semakin banyak.

Di Sental Kangin ada 96 KK hampir 400 jiwa. Di lahan pura seluas sekitar 20 are itu dibangun sepuluh pelinggih dengan menggunakan batu putih lengkap dengan bangunan penyengker. Pernata berharap dengan telah diupacarainya Pura Dalem Sental Kangin, krama akan lebih khusyuk dan nyaman dalam bersembahyang. “Kami juga menghaturkan banyak terima kasih kepada Bapak Ketut Leo beserta keluarga yang telah banyak membantu krama,” jelas guru SMU Satu Atap Klumpu ini. (bas)