Jubelium Emas ST Eka Dharma Suniya Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Momentum Pemuda “Bersinar” di Era Digital

(Baliekbis.com), Minggu, tanggal 28 Oktober 2018 merupakan momentum yang istimewa bagi Sekaa Teruna (ST) Eka Dharma Suniya (EDS), Banjar Sakah, Desa Pakraman Kepaon Desa Pamogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar.

Pada hari ini ST ini genap berusia 50 atau memperingati jubileum emas yang juga bertepatan dengan hari bersejarah peringatan Hari Sumpah Pemuda. Berbagai kegiatan untuk mengekspresikan kreativitas generasi muda digelar serangkaia Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 Tahun ST Eka Dharma Suniya yang mengusung tema “Senyuman Emas” ini yang dipusatkan di areal Balai Banjar Sakah, Desa Pakraman Kepaon Desa Pamogan, Minggu (28/10).

Puncak HUT kali ini menghadirkan Artis Nasional Pongki Barata, Band, Lawak, Janger, Musikal Anak-Anak dan Senam Kecak. Digelar juga perlombaan untuk anak-anak dan jalan sehat yang semua komponen masyarakat. Warga sekitar dan masyarakat umum pun tampak antusias mengikuti jalan santai dan berbagai hiburan menarik yang ditampilkan. Meskipun hujan deras mengguyur acara, tidak menurunkan semangat peserta mengikuti acara hingga selesai.

Camat Denpasar Selatan I Wayan Budha mengapresiasi semangat pemuda Sekaa ST EDS ini yang terus mengasah diri dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia. Sebab peranan generasi muda amat penting dalam mengisi kemerdekaan sehingga mampu bersaing dalam era globalisasi dan era digital. “Kami juga ingin Sekaa Teruna berada di garda terdepan untuk membangun kesadaran anggotanya dan generasi muda pada umumnya bahwa tantangan di era digital ini kian berat. Jadi harus terus mengisi diri dan meningkatkan skill serta daya saing dalam mengisi pembangunan,” ujar Budha ketika membuka acara HUT ini yang juga didampingi Prebekel Pamogan I Nyoman Gede Wiriyanata.
Menurutnya, ajang itu bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, diharapkan dapat menjiwai semua anggota pemuda agar selalu berinovasi dan berkreativitas. Namun tetap melestarikan dan memperkenalkan seni dan budaya Bali yang adi luhung, disamping mengikuti perkembangan zaman. Sementara itu, Kelian Adat Banjar Sakah AA Gede Agung Aryawan mendorong terus organisasi pemuda Hindu agar memiliki prestasi tingkat daerah, nasional dan internasional. Prestasi dimaksud tidak hanya bidang seni dan budaya, namun yang bidang lainnya juga baik akademik dan non akademik.

“Saya merasa bangga pada mereka, sudah berhasil bikin acara berlevel nasional tidak saja bersifat lokal dan mandiri dengan melibatkan semua komponen masyarakat,” ujanya lantas pihaknya pun juga berharap pemerintah memberikan dukungan dan perhatian lebih besar dalam pengembangan keorganisasian Sekaa Teruna ini. Sementara itu Sekaa Teruna Eka Dharma Suniya memang telah mampu mengukir sejumlah prestasi di level lokal hingga nasional. Diantaranya Juara I Lomba Sekaa Teruna Teruni Tingkat Provinsi Bali Tahun 2003. Begitu juga pada tahun sebelumnya meraih Juara I Sekaa Teruna Teruni Se-Kota Denpasar.

Keberhasilan itu yang membuktikan perhatiannya dalam membangun wilayah dengan membangkitkan sumber daya manusia (SDM) sehingga meraih prestasi pada masing-masing bidang. “Selain seni dan budaya, pemuda-pemuda kami juga sempat menjuarai olahraga volly, olimpiade dan lainnya,” ungkap Gung De yang ikut berjuang membawa aspirasi masyarakat sebagai calon anggota legislatif (caleg) DPRD Kota Denpasar dapil Denpasar Selatan pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019.

Untuk itu, acara itu dapat dijadikan momentum bersama dalam membangun kesadaran pemuda dan masyarakat agar terus berkarya terlebih di era digital ini. “Generasi mudah harus mampu bersinar menangkap berbagai peluang di era digital ini,” teganya. Di sisi lain adanya hiburan Artis Pongki Barata dapat mengenang kejayaannya ketika masih jadi pemuda yang bergabung menjadi anggota ST Eka Dharma Suniya. “Ajang ini juga sebagai acara reuni dan nostalgia bagi masyarakat yang pernah ikut menjadi anggota sekaa teruna,” ujarnya.

Pihaknya juga selalu menjaga kerukunan antar umat beragama. Hal itu sebagai implementasi “Tri Hita Karana” yang merupakan nilai-nilai universal Hindu Bali. Ketua Panitia Ni Wayan Nuryanti menambahkan, kegiatan itu dapat memberikan senyuman bahagia kepada masyarakat sesuai dengan tema yang diusung. Senyuman itu diyakini dapat memberikan vibrasi positif dalam membangun kerukunan dan keharmonisan. Dengan demikian, kerjasama dan kerbersamaan warga dapat terjalin sehingga dapat melangkah bersama dalam membangun bangsa. (wbp)