JPI Memupuk Rasa Kebangsaan dan Kreativitas Pemuda

(Baliekbis.com), Jambore Pemuda Indoneia (JPI)  adalah pertemuan akbar para pemuda seluruh Indonesia yang dilaksanakan setiap tahun sekali, sebagai ajang  untuk menghimpun dan bertukar pikiran serta gagasan tentang kepemudaan terkait dengan permasalahan global dan untuk merajut nilai kebangsaan, nasionalisme terhadap NKRI serta meningkatkan ketrampilan dan kemandirian serta kreatifitas para pemuda di  Indonesia. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Provinsi Bali, Drs Ketut Ngurah Boy Jayawibawa, M.Si yang memimpin rombongan peserta dari Bali pada Jambore Pemuda Indonesia 2017 di Camping Ground Kandi Sawahlunto, Sumatra Barat Kamis (16/11).

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini juga sebagai kesempatan para pemuda seluruh Indonesia untuk saling berkenalan dan menjalin persahabatan, tempat bertukar pikiran dan gagasan kepemudaan dalam rangka membangun Indonesia yang maju dan modern. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 15 – 21 Nopember 2017 dengan berbagai kegiatan seperti  Pawai Budaya, Pentas Seni Pemuda,  seminar dan dialog kebangsaan, penanaman pohon serta lomba-lomba, jelasnya. Boy juga memaparkan untuk JPI kali ini Provinsi Bali mengirimkan 14 pemuda terdiri dari 7 orag laki-laki dan 7 orang perempuan yang masing-masing memiliki kelebihan dari pemuda-pemuda lain yang diseleksi secara ketat dari seluruh perwakilan yang diusulkan dari kabupaten/Kota pada jambore pemuda daerah di Bali. Sebelum diberangkatkan ke JPI, para peserta juga sudah diberikan pembekalan sehingga para pemuda tersebut menjadi semakin mantap untuk berkompetisi di ajang JPI.

Selain itu Boy juga menuturkan dari 14 peserta yang terpilih ada 1 peserta yaitu I Gede Jaya Wisudha Pratama, pemuda asal Karangasem mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan magang menenun di Kota Sawahlunto dari tanggal 31 Oktober sampai dengan 14 Nopember 2017 guna memperdalam ketrampilan menenun sehingga nantinya diharapkan menjadi motivator bagi rekan-rekan pemuda Bali yang lain untuk menjadi penenun profesional dan mampu melestarikan budaya leluhur yaitu kain tenun.Di akhir pembicaraan, Boy mengharapkan dengan kegiatan ini akan tumbuh jiwa kebangsaan, jiwa persatuan dan kesatuan yang bisa membentengi diri dari ideologi-ideologi yang bisa mencabik-cabik keutuhan berbangsa dan bernegara dan jiwa tersebut bisa ditularkan ke pemuda-pemuda lain sehinga akan memperkuat persatuan dan kesatuan Negara Rpublik Indonesia ini. Secara terpisah, I Gede Jaya Wisudha Pratama, peserta yang mendapat kesempatan magang di Sawahlunto menuturkan pengalamannya bahwa selama mengikuti magang ia mendapat banyak pegalaman membuat kain tenun karena sebelumnya ia sama sekali belum pernah mendapat pelajaran seperti itu. Dengan pengalaman magang ini ia bisa memiliki ketrampilan dari bagaimana caraya memasang benang, membuat motif sampai menjadi sebuah kain tenun. Selama mengikuti magang ia telah mampu menyelesaikan 2 lembar kain tenun dimana salah satunya telah memikat hati Menteri Pemuda dan Olah Raga RI, Imam Nahrawi sehingga karyanya dijadikan kenang-kenangan Menteri. Pada acara Jambore kali ini juga dilaksanakan pameran hasil kerajinan para pemuda dari seluruh provinsi di Indonesia. (sus)