JKB Perkuat Upaya Pencegahan Ancaman Kespro di Kalangan Remaja

(Baliekbis.com),Perlindungan generasi remaja dari ancaman tindak pelecehan seksual (sexual abuse/ sexual harassment), perilaku seksualitas yang beresiko serta terjadinya kehamilan yang tidak dikehendaki di kalangan remaja, bukan hanya menjadi tanggung jawab dari satu pihak saja.

Bukan hanya tanggung jawab pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), atau praktisi kesehatan. Akan tapi ini merupakan tanggung jawab semua pihak, tak terkecuali kalangan jurnalis.

“Jurnalis, dalam hal ini, justru memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya terkait hal-hal yang berkaitan tentang Kesehatan Reproduksi (Kespro) melalui karya-karya jurnalistik yang dihasilkan. Hal tersebutlah yang kemudian melatarbelakangi dibentuknya Komunitas Jurnalis Kespro Bali (Komunitas JKB),” ungkap Koordinator Komunitas JKB I Nyoman Sukadana, Selasa (29/10/2019) di Denpasar.

Sukadana menambahkan komunitas JKB ini dibentuk atas inisiasi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Bali bersama sejumlah jurnalis Bali usai menggelar Media Briefing Media terkait “Harmonisasi Program Keluarga Berencana Untuk Kesejahteraan Indonesia” dan training Kespro, dan jurnalisme empati, Senin-Selasa (27-28), di Grand Santhi Hotel, Denpasar.

“Komunitas ini terbentuk atas kesamaan pemikiran dan visi kita (PKBI dan Jurnalis) dalam memandang problematika yang dihadapi remaja kita di Bali, khususnya yang berkaitan dengan pemahaman terkait perilaku seksual yang beresiko dan kesehatan reproduksi khususnya generasi remaja kita,” ujarnya.

“Kita (jurnalis, red) baik sengaja atau tidak seringkali menggunakan diksi-diksi yang justru semakin mendiskreditkan korban kekerasan seksual, misalnya. Atau penggunaan diksi yang kurang tepat dalam menuliskan pemberitaan terkait masalah-masalah yang sensitif terhadap gender atau seksualitas,” papar pria yang akrab disapa Menot ini.

Untuk itu, Menot berharap melalui komunitas ini jurnalis Bali bisa mengambil peran yang lebih aktif lagi dalam memberikan edukasi Kespro kepada remaja. “Kami juga sekaligus mengedukasi ke dalam, ke diri kita masing-masing selaku pembuat berita agar dapat lebih tepat dalam penggunaan diksi dan lebih ramah serta empati kepada pihak yang menjadi objek pemberitaan kita,” sebutnya.

Komang Sutrisna

Senada dengan itu, Direktur PKBI Bali I Komang Sutrisna, SH, pada kesempatan yang sama mengatakan sangat menyambut baik terbentuknya Komunitas JKB ini. Sebagai LSM yang salah satu fokusnya memberikan edukasi Kespro kepada kalangan remaja menganggap kehadiran Komunitas JKB ini sebagai aliansi baru yang akan dapat memperkuat upaya pencegahan ancaman dari ketidak-pahaman Kespro bagi remaja.

“Tentunya saya sangat menyambut baik, dan sangat mengapresiasi semangat dan kepedulian dari teman-teman jurnalis dalam permasalahan ini (ancaman masalah Kespro, red). Kehadiran teman-teman ini (Komunitas KJB) menjadi tambahan kekuatan baru, dan tentu (PKBI) sangat terbuka dan siap untuk saling bekerja sama dan bersinergi ke depannya,” tandasnya.

Sementara itu Prof. Dr. dr. I Nyoman Mangku Karmaya, M.Repro, memaparkan untuk mencapai visi membangun SDM yang berkualitas, program Keluarga Berencana (KB) perlu digalakkan dengan menyelaraskan segala tantangan baik dari aspek hukum, sosial dan aspek budaya.

Guru Besar FK Universitas Udayana tersebut mengingatkan beban produksi dari generasi muda yang banyak dalam masa produktif bisa menjadi bom waktu apabila dilihat dari pemuda hanya sebagai objek produksi dan reproduksi.

Untuk itu, generasi muda harus dibekali keterampilan, dan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi yang berkualitas, sejalan dengan ICPD tahun 1994 di Kairo. (bas)