Jerawat Batu Memang Menyebalkan! Begini Cara Menghilangkannya

(Baliekbis.com), Jerawat atau acne vulgaris bisa timbul ketika pori-pori wajah Anda tersumbat oleh sel-sel kulit mati. Terkadang, bakteri ikut terjebak di dalamnya dan membuat area tersebut menjadi merah dan bengkak. Sementara, jerawat batu terjadi ketika infeksi ini telah masuk jauh ke dalam kulit wajah Anda dan membentuk benjolan yang berisi nanah. Tidak hanya pada wajah, jerawat batu juga bisa muncul pada dada, pundak, punggung, atau lengan atas. Berikut ulasan yang dilansir dari Alodokter.

Penyebab Jerawat Batu

Sebenarnya tidak ada penyebab pasti kenapa Anda memiliki jerawat batu, namun hormon androgen bisa ditunjuk sebagai pemicunya. Hormon androgen yang meningkat bisa menyebabkan perubahan pada kulit yang dapat mengakibatkan tersumbatnya pori-pori dan jerawat. Kalangan yang biasanya memiliki hormon androgen tinggi adalah remaja dan wanita yang sedang mengalami siklus menstruasi, menopause, kehamilan, atau yang menderita sindrom ovarium polikistik.

Namun, bukan berarti kalangan remaja saja yang bisa mengidap jerawat batu. Anak-anak berusia 8 tahun atau orang tua berusia paruh baya pun bisa memilikinya. Kondisi ini juga termasuk ‘warisan’ yang diberikan orang tua kepada Anda. Jika salah satu orang tua Anda pernah menderita jerawat batu yang parah, maka Anda juga bisa mengalaminya.

Penanganan Jerawat Batu

Jerawat batu tidak bisa disembuhkan secara tuntas hanya dengan memakai obat jerawat yang dijual bebas di pasaran. Jika Anda memiliki jerawat batu, maka Anda harus mendapat bantuan dari tenaga ahli, yaitu dokter kulit atau ahli dermatologis. Berikut ini adalah obat-obatan yang bisa menyingkirkan jerawat batu dari wajah Anda serta berguna untuk menghindari munculnya jaringan parut bekas jerawat di kulit:

  • Antibiotik
    Selain bisa membantu mengontrol bakteri, antibiotik juga bisa meringankan peradangan pada jerawat batu Anda. Namun terkadang, ada pula jerawat yang kebal terhadap antibiotik. Antibiotik umumnya diberikan dalam bentuk tablet, dengan jenis dan dosis berdasarkan usia, tipe jerawat, dan kondisi jerawat. Pemberian antibiotik dapat dikombinasikan juga dengan obat-obatan lain, misalnya obat oles yang mengandung benzoyl peroxide
  • Asam salisilat dan asam azelaic
    Obat asam salisilat dan asam azelaic memiliki sifat antibakteri yang akan mencegah terjadinya penyumbatan pada folikel rambut yang bisa memicu jerawat.
  • Dapsone
    Obat ini diberikan untuk kasus jerawat yang meradang, biasanya pada perempuan dewasa.
  • Isotretinoin
    Kebanyakan orang berhasil menyingkirkan jerawat batu di kulit mereka secara permanen dan tuntas dengan obat ini. Isotretinoin berfungsi menekan produksi kelenjar minyak di kulit dan mengurangi peradangan. Namun, obat ini juga berisiko menimbulkan beberapa efek samping yang serius. Untuk itu, konsultasikan pada dokter kulit terlebih dahulu untuk penggunaannya.
  • Pil Kontrasepsi
    Beberapa jenis pil kontrasepsi juga dapat digunakan sebagai terapi jerawat pada perempuan. Namun, penggunaan ini hendaknya tetap dibarengi dengan obat jerawat lainnya melalui konsultasi dokter.
  • Spironolactone
    Spironolactone bekerja dengan cara menghambat produksi hormon androgen pada kelenjar minyak di kulit Anda. Obat ini biasanya diberikan pada remaja perempuan jika antibiotik oral tidak mendatangkan hasil.
  • Obat oles mengandung retinoid
    Dokter biasanya akan memberikan obat-obatan jenis krim, gel, atau salep yang mengandung retinoid (vitamin A) untuk mengobati jerawat. Obat oles ini dapat mengatasi pori-pori yang tersumbat sekaligus mendukung obat antibiotik untuk dapat bekerja secara maksimal.
  • Selain obat-obatan, terdapat juga beberapa jenis terapi yang direkomendasikan untuk pemilik jerawat batu, seperti:
    • Pengeluaran komedo hitam maupun putih dengan alat khusus. Namun, terapi ini memiliki risiko terbentuknya jaringan parut pada kulit.
    • Pengelupasan kulit (peeling) dengan bahan kimia, seperti asam salisilat. Umumnya terapi ini dilakukan hingga beberapa kali demi mendapatkan hasil yang diinginkan.
    • Suntikan kortikosteroid langsung ke jerawat untuk mengurangi peradangan serta mengurangi rasa sakitnya.
    • Terapi laser dan fotodinamik. Terapi sinar laser yang dilakukan untuk menangani jerawat batu mulai menunjukkan hasil baik. Namun penelitian lebih lanjut masih tetap diperlukan untuk memastikan dosis, metode, dan jenis sinar laser yang aman bagi kulit dan tubuh pasien.

    Hilangkan dan Cegah Jerawat Batu dengan Gaya Hidup Ini

    Mengonsumsi obat-obatan untuk jerawat saja tidak cukup untuk menyingkirkan jerawat batu dan mencegahnya muncul kembali. Konsumsi obat-obatan tersebut perlu diikuti juga dengan perubahan gaya hidup yang sehat dan higienis, misalnya dengan melakukan langkah-langkah berikut:

    • Luangkan waktu untuk bersantai dan menenangkan pikiran, karena stres bisa memicu produksi hormon yang bisa memperparah jerawat batu.
    • Tidur yang cukup.
    • Berolahraga juga bisa membantu. Tetapi jangan lupa, bersihkan kulit setelah berolahraga.
    • Jaga kebersihan tangan karena bagian tubuh ini sering menyentuh bagian wajah Anda. Tangan kotor penuh kuman bisa memperparah jerawat batu.
    • Kurangi kebiasaan buruk memencet jerawat.
    • Cuci wajah Anda dua kali sehari. Gunakan sabun yang lembut dan usap wajah dengan perlahan, lalu bilas dengan air hangat. Tidak hanya itu, rajin mandi khususnya setelah beraktivitas seharian akan turut menjaga kebersihan kulit dari minyak dan keringat yang bisa memicu munculnya jerawat.
    • Gunakan tabir surya untuk melindungi kulit wajah dari sinar matahari yang bisa memperburuk kulit berjerawat.
    • Pilihlah produk untuk kulit berjerawat yang mengandung benzoyl peroxide, asam salisilat (salicylic acid), asam glycolic atau alpha hydroxyl acid yang mampu mengurangi kelebihan minyak di permukaan kulit.
    • Hindari mengaplikasikan wajah dengan facial scrub, masker, astringen, atau produk yang mengandung minyak. Produk-produk tersebut bisa memperparah jerawat Anda.
    • Ketika memiliki jerawat, Anda pasti ingin menyentuh atau memencetnya. Kebiasaan ini justru bisa menyebabkan infeksi atau luka, terlebih jika kondisi tangan Anda kotor.
    • Perhatikan apa saja yang sering bersentuhan dengan wajah Anda, seperti rambut, ponsel, kerudung, helm, topi, atau handuk. Pastikan kebersihan benda-benda tersebut.