Jelang PKM di Denpasar, Nasib Pecalang dan Pemangku Agar Diperhatikan

(Baliekbis.com),Menyikapi kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) yang disampaikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar yang akan dimulai penerapannya tanggal 15 Mei 2020.

Kelian Adat Banjar Sakah, Desa Pemogan, Denpasar Selatan, A.A. Gede Agung Aryawan, ST berupaya mengetuk hati para darmawan agar mau mengulurkan tangan memberi bantuan kebutuhan buat Pecalang sebagai salah satu bagian dari garda terdepan penanggulangan pandemi Covid-19.

Setelah sebelumnya sekitar 200 kepala keluarga (KK) Non-Adat ber-KTP Denpasar di lingkungannya dibantu donatur. Kini Gung De mencarikan donatur untuk persiapan kebutuhan hidup Pecalang hingga Pemangku yang bertugas ‘nyejer banten’ menjelang PKM di Denpasar, Senin (11/4).

Alasannya, dana kas banjar adat digunakan secara maraton selama dua bulan lebih dalam penanganan pandemi COVID 19 sudah mulai menipis. Baik digunakan dalam kegiatan penyemprotan disinfektan seluruh lingkungan banjar, upakara di pura, pecaruan dan operasional konsumsi Pecalang berjaga selama pandemi.

Sementara, pemasukan banjar adat minim lantaran masa pandemi tidak ada kegiatan pemungutan retribusi. “Beruntung, ketika kami sambangi tokoh desa, pemilik usaha dan warga yang ekonominya mampu mereka tergerak mengulurkan bantuan,” jelasnya.

Mereka sadar untuk melakukan empati di tengah pandemi untuk saling berbagi, gotong royong dan memberikan bantuan langsung dalam bentuk barang.

“Seperti sekarang, Pecalang, Pemangku sampai Seruti (pembuat banten) kita koordinir carikan bantuan kebutuhannya dan disumbang Cabang Bank Mandiri Pemogan dalam persiapan akan dilakukan PKM oleh Pemkot,” terangnya.

Lanjut Gung De, Pecalang ini perannya sangat besar dalam penanggulangan dan upaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona. Tapi mereka ini tidak digaji. “Sementara sebagian besar dari mereka kehilangan pekerjaan. Misalnya yang jadi satpam di hotel, sekarang nganggur karena hotelnya tutup,” imbuhnya.

Ditambahkan, terkait kebijakan PKM oleh Pemkot agar realisasi bantuan pemerintah untuk masyarakat dapat segera direalisasikan. Mengingat ekonomi masyarakat yang sudah semakin sulit.

“Pemerintah harus bergerak cepat, tepat dan tegas. Masyarakat kondisi ekonominya sudah semakin sulit, banyak yang sudah menjerit, jangan lagi lambat dan bertele-tele dalam merealisasikan bantuan nantinya,” tambahnya.(sus)