Jelang Pilwali Kota Denpasar, Nama Dua Tokoh Puri Menguat

(Baliekbis.com), Pilwali Kota Denpasar yang akan digelar pertengahan 2020 nanti diprediksi akan berjalan ketat. Saat ini saja sudah muncul nama dua tokoh puri yang siap melanjutkan kepemimpinan IB Rai Dharmawijaya Mantra yang akan berakhir masa jabatannya.

Sejumlah tokoh dan politisi menyebut Anak Agung Ngurah Manik Danendra yang akrab disapa Agung Manik Danendra (AMD) sebagai calon yang dianggap pas untuk memimpin Kota Denpasar selain nama IGN Jaya Negara.

AMD selain memiliki pengalaman berorganisasi yang cukup lama baik di kampus maupun organisasi kemasyarakatan lainnya, doktor yang sehari-hari berprofesi notaris ini juga sangat dekat dengan masyarakat.

Meski lahir di keluarga puri (Puri Tegal Denpasar), namun AMD justru banyak menghabiskan waktunya bersama masyarakat. Ini bisa dilhat dari aktivitasnya sejak SMA (SMA 3 Denpasar) hingga di Fakultas Hukum Unud tempat ia menyelesaikan pendidikannya. Pun setelah tamat di FH Unud, AMD yang juga memimpin sejumlah perusahaaan ini, sampai sekarang tetap aktif di berbagai organisasi.

“Saya memang sejak kecil suka bergaul dengan teman-teman sehingga banyak ikut organisasi,” jelas ayah dari tiga putra bersama Cokorda Istri Kumarawati Pemayun, Amd.Keu., Jumat (4/10/2019).

Ketika namanya mulai disebut-sebut untuk menjadi walikota, AMD mengatakan akan mempercayakan kepada masyarakat. Sebab rakyat yang menentukan siapa yang akan menjadi pemimpinnya. “Sebagai rakyat kita juga harus siap untuk memajukan dan melanjutkan pembangunan Kota Denpasar yang telah dirintis pemimpin sebelumnya,” ujar AMD seraya menambahkan pihak keluarga sepenuhnya mendukung langkahnya untuk maju dalam pilwali mendatang.

Selain keluarga, teman, sahabat yang banyak menyokongnya maju, lampu hijau juga diberikan kalangan parpol. Dalam sebuah pernyataan di media, petinggi Golkar Bali I Gde Sumarjaya (Demer) Linggih membenarkan nama AMD masuk dalam pantauan partainya. Bahkan, ia menyebut AMD memiliki peluang besar untuk diusung partai berlambang pohon beringin itu.

“Ya nanti kita akan survei. Kita lihat hasilnya. Kalau diterima oleh tokoh dan masyarakat di bawah maka pasti kami akan memilih. Karena suara Golkar adalah suara rakyat,” ujarnya.

Untuk maju pada pilwali, AMD pun telah menyiapkan visi dan misinya yang dirangkum dalam ‘Asta Marga’. “Intinya Denpasar sebagai ibukota Provinsi Bali, sebagai kota budaya harus dikelola secara terencana, baik tata ruangnya, kebersihan dan kehidupan masyarakatnya agar maju, damai serta sejahtera. Intinya membangun Kota Denpasar yang Asri, Mandiri, Damai, (AMD),” ujar tokoh kelahiran 1972 ini.

Menurut dia, visi tersebut menyangkut penataan lingkungan Kota Denpasar yang aman, sehat, dan rindang secara optimal berdasarkan ketentuan dalam rencana umum tata ruang (RUTR). Selain itu meningkatkan kegiatan-kegiatan kepemudaan secara nasional maupun internasional serta mewujudkan keharmonisan masyarakat dengan konsep Tri Hita Karana, meningkatkan prestasi dalam segala bidang keilmuwan dan olahraga.

Tak hanya itu, AMD juga bertekad menciptakan budaya hukum masyarakat yang beradab, jujur, dan bersih. “Dan sudah tentu meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas birokrasi pemerintah daerah dengan clean government dan good governance,” jelas AMD yang selama ini sebagai notaris banyak berhubungan dengan pemerintah sehingga ia sangat paham dengan hal-hal birokrasi.

AMD, aktif sejak mahasiswa dengan menjadi aktivis Forum Komunikasi Mahasiswa Kekaryaan tahun 1991, aktivis Senat Mahasiswa Universitas Udayana (Unud) tahun 1992, Ketua Senat I Fakultas Hukum Unud tahun 1994, serta aktivitas kampus lainnya.

Ia juga menjabat Ketua I Partai PNI BK Provinsi Bali tahun 1999 dan pada 2005 mengikuti Konvensi Partai Golkar untuk menjadi calon Walikota Denpasar.

Tahun 2006, AMD menjabat Ketua Ormas Perhimpunan Kebangsaan Provinsi Bali, sekaligus cikal bakal berdirinya Partai Hanura. “Jadi kalau urusan berpartai, AMD sudah lama terjun,” ujar advokat senior yang juga Pengamat Publik Togar Situmorang,S.H.,M.H.,MAP. (bas)