Jelang Musorprov FPTI, Muncul Tiga Kandidat Ketua Panjat Tebing

(Baliekbis.com), Musorprov FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia) Bali ditetapkan berlangsung Minggu, 5 November 2017 mendatang. Namun demikian sejumlah nama yang dinilai pas untuk memimpin FPTI pasca berakhirnya jabatan Ketua FPTI Bali AAB Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi mulai disebut-sebut. “Kalau nama yang banyak disebut-sebut itu memang saya lihat punya kemampuan dan akan bisa memajukan olah raga panjat tebing ini ke depannya. Mereka itu sudah teruji dan sangat dekat dengan olah raga,” ujar Gus Adhi di sela-sela pertemuan Pra Musorprov yang berlangsung di Amatra Center Canggu, Sabtu (21/10) malam.

Dalam pertemuan itu hadir sebagian besar pengurus FPTI dari seluruh kabupaten/kota se Bali. Menurut Gus Adhi ada sejumlah lama yang dinilainya punya peluang besar untuk mengangkat FPTI yakni Zaenal Thayeb yang sudah banyak terlibat selama ini dalam dunia olah raga. “Figur Pak Zaenal Thayeb sangat tepat. Pak Zaenal punya papan panjat dan telah melahirkan atlit (putranya sendiri –red)) berlaga di tingkat nasional,” ujar anggota Komisi IV DPR RI ini. Juga ada nama Pak Subamia dari Klungkung yang telah berhasil mengangkat olah raga panjat tebing di Klungkung. Bahkan Klungkung dinilai sukses dalam kaderisasi atlit. Selain itu juga ada Yudiatmika yang selama ini aktif di kepengurusan KONI dan sangat peduli dengan dunia olah raga di Bali. “Mungkin nanti juga akan muncul figur-figur yang lain. Namun yang penting siapa pun yang memimpin FPTI Bali punya kecintaan dan semangat membangun olah raga ini agar semakin maju dan berkembang,” tegasnya.

Gus Adhi berharap dalam Musorprov FPTI untuk memilih kepengurusan masa bakti 2017-2021 mendatang yang mengangkat tema “Melalui Musorprov FPTI Bali Kita Sukseskan Konsolidasi Organisasi, Kita Wujudkan Soliditas Organisasi Dalam Upaya Meraih Prestasi Puncak” bisa sukses dari sisi pelaksanaan, sukses peserta dan sukses melahirkan kepengurusan yang lebih baik dan solid. Panjat tebing menurutnya saat ini semakin berkembang dan menjadi harapan bahkan telah mampu berbicara banyak di ajang nasional. FPTI kini masih tetap di grade 1 yang ditempatkan KONI dimana cabang olah raga ini diharapkan meraih prestasi puncak dengan medali lebih banyak lagi. “Kita lihat Karangasem  bisa memiliki sarana panjat tebing juga Jembrana yang sebelumnya tak ada atlit, setelah dibangun sirkuit sudah sangat berkembang. Demikian juga kabupaten lainnya,” ujar Gus Adhi yang sudah dua periode memimpin FPTI Bali ini. Meski tak lagi menahkodai FPTI, Gus Adhi mengaku akan tetap  dan siap mendukung. Bahkan ia harap ke depan pembinaan atlit bisa lebih dini yakni melibatkan anak-anak dari SD dan SMP seperti halnya penjaringan atlit dalam ajang porsenijar. Membangun  olah raga memang tidak ringan. Namun kalau dikerjakan berbanyak, gotong royong maka tak terasa berat. “Harus saling bergandengan tangan bersama pemerintah, pengurus dan swasta,” jelasnya. (bas)