Jelang Kersos Keswan XXXVII, FKH Unud Beri Pembekalan Umum

(Baliekbis.com), Telah terlaksana kegiatan Pembekalan Kersos Keswan XXXVII secara luring di Gedung Dikti Denpasar pada Senin, 26 Juni 2022. Pembekalan ini dihadiri oleh para peserta dari angkatan 2019 dengan jumlah 102 orang.

Kegiatan ini merupakan kegiatan awal sebelum dilaksanakannya Kersos Keswan XXXVII pada 29 Juni sampai 1 Juli 2022. Kegiatan pembekalan ini bertujuan untuk memberikan pengarahan kepada mahasiswa selama periode kegiatan Kersos Keswan ke-37 yang bertempat di Klungkung. Peserta diharapkan mampu memahami dan menjadikan kegiatan ini wadah untuk melatih psikomotor peserta selama kegiatan berlangsung.

Pembekalan pertama diberikan oleh Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung  drh. A. A. Gede Raka Arnawa yang membawakan materi mengenai lokasi atau peta Kabupaten Klungkung yang akan dipakai untuk melaksanakan kegiatan dan menangani kasus yang ada di sana.

Peserta Kersos Keswan akan dibagi menjadi beberapa kelompok yang akan ditempatkan di desa tertentu di mana mereka akan memberikan vaksin bagi hewan ternak dan hewan peliharaan di sana. Sebagai penutup, drh. Raka memberi pesan kepada seluruh peserta untuk meminta izin terlebih dahulu kepada pemilik hewan ketika akan melakukan pemberian vaksin.

Pembekalan kedua diberikan oleh Prof. Dr. Drh. I Ketut Puja, M. Kes. mengenai rabies. Beliau menjelaskan bagaimana cara mengedukasi para masyarakat di Klungkung terkait rabies, risiko dari kesalahan yang terjadi ketika melakukan penyuntikan, hingga cara penyuntikan dan penanganan yang tepat untuk hewan. Mengingat masih banyaknya kasus rabies di daerah Klungkung, Prof. Puja berpesan untuk memperhatikan  pencegahan gigit, perawatan, pencegahan, dan pengobatan rabies ini.

Kegiatan selanjutnya merupakan penyuluhan dari drh. I Wayan Sukernayasa, S.K.H., M.Si. selaku dosen pembimbing dengan pembahasan mengenai biosecurity serta bagaimana melakukan penyuluhan dan edukasi individu yang baik terutama mengenai rabies dan vaksinnya. Masih banyak pemilik hewan yang tidak percaya kepada petugas dinas, oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa bisa memberikan sebuah edukasi bahwa bukan karena vaksinnya yang membuat hewannya mati, tetapi karena ada hewan yang tidak diketahui penyakitnya dan berkontak dengan hewan peliharaan pemilik tersebut. Semoga melalui kegiatan ini dapat memberikan masyarakat di Klungkung yang edukasi lebih baik mengenai penanganan hewan yang terkena rabies serta menekankan pemberian vaksin pada hewan ternak dan peliharaannya.

(sumber: www.unud.ac.id)