Jelang IMF-WB, Danlanal Kukuhkan Pasukan Khusus Unit Reaksi Cepat Lanal Denpasar

(Baliekbis.com), Jelang perhelatan akbar pertemuan International Monetary Fund (IMF)-World Bank (WB) di Nusa Dua, Oktober 2018, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Denpasar Kolonel Laut (P) Henricus Prihantoko mengukuhkan pasukan khusus unit reaksi cepat (Second Fleet Quick Response/SFQR) Lanal Denpasar di tengah laut atau sekitar 5 mil laut dari Pelabuhan Benoa, Denpasar, Rabu (15/8).

“Pengukuhan Pasukan Unit Reaksi Cepat (PURC) atau “Second Fleet Quick Response” (SFQR) ini untuk membantu penanganan secara cepat segala permasalahan yang mengganggu keamanan laut yang terjadi khususnya di wilayah laut dan perairan Bali,” ujar Kolonel Henricus Prihantoko di atas Combat Boat milik TNI AL, Rabu siang kemarin. Didampingi Pasiops Mayor Laut (P) Agung Hariwibowo dan Danunit Intel Kapten Laut (P) Aria Bravita, Danlanal menjelaskan, seluruh anggota SFQR Lanal Denpasar ini siap dikerahkan untuk menangani upaya seacrh and rescue (SAR), termasuk menindak kegiatan illegal fishing, penyelundupan narkoba atau kejahatan lainnya yang sifatnya darurat sebagai pasukan unit reaksi cepat.

“Pasukan ini juga dipersiapkan untuk membantu pengamanan dan menjaga keamanan laut jelang perhelatan akbar IMF-WB,” jelas Danlanal Denpasar.
Wilayah Bali dikelilingi oleh laut, sehingga untuk meningkatkan kewaspadaan dalam mendeteksi berbagai pelanggaran di laut, idealnya setiap kabupaten memiliki 2 atau 3 unit kapal cepat, agar mudah digerakkan jika sewaktu-waktu ada permasalahan di laut. “Semoga dengan dikukuhkannya Pasukan Unit Reaksi Cepat Lanal Denpasar ini bisa membantu sekaligus melayani masyarakat yang sedang meminta bantuan TNI AL dan nantinya juga bisa bergerak untuk merespon lebh cepat,” harap mantan Dansatkopaska Koarmada II itu.

Sebelum dikukuhkan, dengan menggunakan sea-rider sejumlah personel Lanal Denpasar melakukan simulasi pelaksanaan patroli laut dan kesigapan dalam menghalau kapal-kapal yang dicurigai, termasuk kecepatan dalam bertindak untuk melumpuhkan para pelaku tindak kejahatan di laut. Terkait dengan pengamanan IMF-WB dari unsur laut nantinya akan dibentuk dan dilakukan oleh Satgaspam laut yang akan mengerahkan sejumlah kapal besar agar pelaksanaan IMF-WB dapat berjalan aman dan lancar. Juga akan melibatkan unsur kapal perang sekitar 25 unit KRI dalam berbagai jenis dan beberapa kapal pendukung agar dapat bergerak lebih cepat. (jbt)