Jelang “IMF-WB Annual Meeting 2018”, Satgas EPBD Sinkronisasikan Langkah Koordinasi

(Baliekbis.com), Sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan latihan “Tactical Floor Game” (TFG) secara terintegrasi yang dilaksanakan di Mabes TNI jelang “IMF-WB Annual Meeting 2018”, Satgas Evaluasi Penanggulangan Bencana Daeah (EPBD) yang dikomandani Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Kasuri, melaksanakan sinkronisasi rencana pelaksanaan evakuasi di GOR Praja Raksaka, Kepaon, Denpasar, Senin (10/9).

Hal ini dimaksudkan untuk mengintensifkan koordinasi dan segala persiapan yang diperlukan, agar pelaksanaan “IMF-WB Annual Meeting (AM) 2018” pada Oktober 2018 mendatang dapat berjalan lancar, aman, dan nyaman. Kapendam IX/Udayana Letkol Kav Jonny Harianto G, SIP., menjelaskan, Satgas EPBD ini secara organisatoris terbagi dalam tiga kelompok. Yaitu, kelompok komando yakni Dansatgas EPBD yang dikomandoi Kasdam IX/Udayana dan Wadan Satgas dijabat oleh Kepala BPBD Provinsi Bali dan NTB. Kemudian kelompok staf, terdiri dari staf intelijen, operasi, minlog dan teritorial, serta 15 sub satgas (medis, rute, laut, BPBD, komlek, kominfo, instalasi/evakuasi, udara, lakir, banmin, penerangan, penerbad, penerbal, heli, dan angkutan).

Pada kesempatan itu Kasdam menyampaikan, rapat koordinasi (rakor) ini bertujuan untuk menyampaikan visi dan kegiatan jelang pelaksanaan IMF-WB AM 2018, yang akan ditinjau oleh Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Dengan harapan agar semua personel yang terlibat dapat memahami dan mampu menampilkan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

Kasdam juga menyinggung tentang situasi yang terjadi di wilayah Bali, terkait dengan aktivitas Gunung Agung yang masih dalam level-III. “Termasuk soal musibah gempa bumi di Lombok yang berdampak hingga ke wilayah Provinsi Bali, bahkan sampai saat ini masih sering terjadi gempa susulan, walaupun intensitasnya kecil,” ujar Kasdam.

Sementara, Deputi Bidang Kebencanaan dan Kesiapsiagaan BNPB, Ir Bernardus Wisnu Widjaja, MSc., mengatakan, BNPB sesuai dengan UU 27/2017 Tentang Bencana Alam, terkait dengan 4 komponen utama dalam bencana, seperti risiko ancaman, pentingnya monitoring, dan diseminasi serta komunikasi.

Tugas Komando Penanganan Darurat Bencana (PDB) antara lain, mengoperasionalkan Komando PDB, kajian situasi publik, kesehatan, komunikasi, transportasi, pemulihan sarpras vital, keselamatan, keamanan dan ketertiban, penyelamatan delegasi pertemuan tahunan IMF, penanganan wisatawan domistik dan mancanegarai, juga dukungan pemberdayaan untuk operasional PDB di kabupaten/kota.

“Kemudian terkait dengan kemudahan akses sesuai UU Nomor: 24/2017 pasal 50 (1) dalam hal status keadaan darurat bencana ditetapkan BNPB dan BPBD yang mempunyai kemudahan akses meliputi, pengerahan sumber daya manusia (SDM), pengerahan peralatan dan logistik, imigrasi, bea cukai dan karantina, perijinan, pengadaan barang, pengelolaan dan pertanggung-jawaban uang/atau penyelamatan komando untuk penyelamatkan sektor/lembaga,” paparnya.Turut hadir dalam acara ini antara lain, Danrem Kolonel Arh. AM Suharyadi, SIP., MSi., para Asisten Kasdam IX/Udayana, sejumlah Kabalak dan Komandan Satuan Kodam IX/Udayana. (jbt)