Jelang Galungan dan Kuningan, TPID Gianyar  Siap Kawal Stabilitas Harga Bahan Pokok

(Baliekbis.com),Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Rizki Ernadi Wimandi menjelaskan tingkat inflasi di sebagian besar wilayah Indonesia di bawah sasaran inflasi 3% ± 1%. Secara khusus, tingkat inflasi yang terjadi di daerah Bali-Nusa Tenggara adalah 1,58% (yoy) dan Bali sebesar 1,40% (yoy).

Pencapaian inflasi ini terbilang bagus, namun masih belum optimal karena faktor utama penyebabnya adalah turunnya demand masyarakat selama masa pandemi Covid-19.

“Komoditas utama penyumbang inflasi sepanjang Januari higga Oktober 2021 ialah canang sari, minyak goreng, daging ayam ras, daging babi dan tongkol diawetkan,” ujar Rizki pada acara High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Gianyar, Rabu (3/11).

HLM dalam rangka menjaga stabilisasi inflasi dan dorong pemulihan ekonomi melalui peningkatan peran digitalisasi UMKM menjelang perayaan hari raya Galungan dan Kuningan. Rapat dilaksanakan secara online dipimpin Wakil Bupati Gianyar Anak Agung Gde Mayun dihadiri pula  Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Gianyar I Wayan Sadra serta diikuti oleh anggota TPID Kabupaten Gianyar dan instansi terkait.

Rizki menyampaikan sejumlah rekomendasi sebagai langkah optimalisasi program pengendalian inflasi di Kabupaten Gianyar. Di antaranya: (1) Pemilihan program unggulan tahun 2021 yang telah menggunakan teknologi informasi, baiki di sisi hulu maupun hilir untuk diusulkan pada ajang TPID Award.

(2) Peningkatan kualitas data, terutama stok neraca pangan di website SIGAPURA (Sistem Informasi Harga Pangan Utama dan Komoditas Strategis.

(3) Penggunaan SIGAPURA oleh Kepala Daerah untuk memantau perkembangan harga dan ketersediaan bahan pokok di setiap daerah, sekaligus sebagai pembanding dengan daerah lain yang mengalami lonjakan harga komoditas dan ketersediaan stok pangan yang rendah.

Dan (4) Kerjasama Antar Daerah (KAD) perlu ditingkatkan terutama untuk komoditas-komoditas yang defisit di Kabupaten Gianyar, seperti bawang merah, bawang putih, cabai merah, dan telur ayam.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Gianyar menyampaikan berbagai tantangan yang dihadapi dalam menjaga stabilitas harga dan stok bahan pokok di Kabupaten Gianyar.

Di antaranya masih tingginya ketergantungan pasokan bahan pangan dari luar daerah, infrastruktur dan distribusi pangan yang masih belum optimal, produksi pangan yang rentan dengan gangguan eksternal, seperti misalnya gangguan cuaca dan iklim, serta peningkatan tekanan permintaan terutama pada hari raya dan hari libur.

Untuk mengantisipasi melonjaknya harga kebutuhan saat hari raya, seluruh anggota TPID Gianyar diarahkan untuk melakukan sejumlah langkah, diantaranya program Puspa Aman (Pusat Pangan Alami Mandiri) terus digiatkan, menjaga kelancaran distribusi bahan pokok dan kebutuan upacara lainnya, melaksanakan pemantauan harga dan pasar murah di beberapa lokasi strategis, serta operasi pasar untuk menjaga daya beli masyarakat.

Sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam Rakornas Pengendalian Inflasi 2021, Wakil Bupati berharap seluruh anggota TPID Gianyar dapat turut mendukung pemulihan ekonomi nasional dan daerah. TPID perlu proaktif mendorong sektor ekonomi yang tumbuh produktif dengan melakukan pemantauan indikator ekonomi daerah, serta identifikasi Rantai Nilai Lokal (Local Value Chain/LVC).

Dengan melakukan identifikasi potensi sumber-sumber pertumbuhan ekonomi melalui optimalisasi rantai nilai lokal, diharapkan percepatan pemulihan ekonomi nasional dan daerah dapat semakin terakselerasi. (ist)