Jaya Negara Tutup Boost Sanur Village Festival 2018

(Baliekbis.com), Boost Sanur Village Festival XIII 2018 yang telah berlangsung selama 5 hari resmi ditutup  Minggu (26/8) malam. Penutupan yang ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara ini dirangkaikan penyerahan penghargaan kepada 20 orang pemenang lomba yang diselenggarakan selama kegiatan Sanur Village Festival XIII 2018. 

Seperti halnya olahraga maraton, triatlon, futsal, tenis, golf, selancar, “wind surfing”, kompetisi memancing, parade jukung serta olahraga air lainnya. Festival yang dimulai Rabu (22/8) itu menyajikan sekitar 60 program kegiatan yang melibatkan berbagi lapisan msyarakat dan disaksikan ratusan ribu warga.

Jaya Negara mengungkapkan rasa bangga terhadap konsistensi  sanur festival yang telah 13 kali diselenggarakan ini. Diharapkan SVF terus berlanjut dan semakin meningkatkan kualitas dalam mengerakkan potensi warga untuk meningkatkan kepariwisataan dan kesejahteraan masyarakat‎. “Semoga Sanur tetap mempertahankan pariwisata berbasis komunitas dengan memberdayakan masyarakat lokal dan menjaga kearifan lokal yang mampu menggerakkan potensi seni budaya, lingkungan, dan daya dukung lainnya,” ungkapnya.

Ketua Panitia Sanur Village Festival, IB Gede Sidarta Putra atau akrab disapa Gusde mengatakan festival ke-13 ini merupakan ajang untuk terus melestarikan warisan budaya dan sekaligus memelihara citra sanur sebagai salah satu destinasi utama pariwisata di Bali. Dimana melalui program-program yang telah dilaksanakan selama lima hari ini selama event ini dapat menyumbangkan sesuatu nilai tambah terhadap perkembangan pariwisata dan ekonomi kreatif Bali dan Indonesia pada umumnya.

Lebih lanjut Gusde mengatakan, pada pelaksanaan Boost Sanur Village Festival 2018, Yayasan Pembangunan Sanur telah meluncurkan layanan persewaan sepeda GoWes dan transportasi mobil listrik MetroCar. Yang semua ini tidak lain untuk menunjang pariwisata di Sanur yang terus berkembang sesuai dengan gaya hidup di era digital dan milenial. Gusde mengatakan festival kali ini melibatkan beraneka ragam food festival yang berasal dari kafe, restoran dan hotel di Sanur. ‎

Menu kuliner ini paling diminati warga karena bisa dibeli dengan harga khusus festival. Dari jumlah itu, 50 di antaranya merupakan pelaku UMKM yang bergerak di sektor kuliner, atau naik sekitar lima persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Di stand bazar turut ditampilkan sekitar 80 pelaku UMKM yang menyewa stan di SVF 2018 yang digelar di Pantai Matahari Terbit Sanur yang menjajakan produk-produk terbaik untuk keperluan rumah tangga, fashion, aksesoris, dan kerajinan. 

Seluruh transaksi di festival dilakukan secara non tunai menggunakan menggunakan “Boost”, aplikasi layanan keuangan yang diajak bekerja sama untuk pertama kalinya pada penyelenggaraan SVF 2018. Pengunjung tidak melakukan pembayaran tunai melainkan memindai kode bar yang tertera di setiap stan sehingga otomatis pembayaran terpotong dari saldo yang tersimpan dalam ponsel. Dimana sebelumnya, pada sore hari digelar parade budaya  melibatkan sekitar 1.000 warga yang berpawai dimulai dari SMP Pariwisata Sanur di ujung Jalan Danau Tamblingan menuju lokasi festival di Pantai Matahari Terbit. 

Arak-arakan yang didahului marching band SMP Pariwisata, wakil dari Yayasan Pembangunan Sanur, Desa Sanur Kaja, Desa Sanur Kauh, Kelurahan Sanur. Ditambah juga 27 banjar yang ikut dan juga lima tim gabungan industri pariwisata, dan tampak di antaranya sejumlah wisatawan asing yang ikut ‎parade dengan menggunakan pakaian adat yang menyemarakkan parade. (ays)