Januari-September 2017, Penumpang di Bandara Ngurah Rai Naik 10 Persen

(Baliekbis.com), Pengguna berbagai jasa di Bandara Ngurah Rai Bali tahun 2017 ini rata-rata meningkat pesat. Bahkan untuk kargo peningkatannya paling tinggi yakni mencapai 83 persen lebih hingga September 2017 ini. Informasi yang diterima Sabtu (7/10), berdasarkan data Statistik Lalu Lintas Angkutan Udara yang dikeluarkan Angkasa Pura Airports, untuk kargo dari Januari sampai September 2017 ini tercatat berjumlah 55.906.6575 kg atau naik 83,82 persen dibandingkan periode Januari-September 2016 yang hanya mencapai 30.412.814 kg. Dengan demikian untuk Januari–September 2017 rata-rata kargo per bulan 6.211.841 kg atau 204.785 kg/hari (8.532/jam). Sedangkan jumlah pesawat di Bandara I Gusti Ngurah Rai periode Januari sampai September 2017 meningkat 6,10 persen dibangdingkan periode yang sama tahun 2016. Tahun 2017 ini dari bulan Januari hingga September tercatat 109.850 pesawat sedangkan di tahun 2016 dalam  periode yang sama berjumlah 103.529 pesawat. Rata-rata pesawat 12.205 per bulan atau 402 per hari (16 pesawat/jam).

Agus Santoso (kanan) didampingi Judi Rofajantoro.

Untuk jumlah penumpang di Bandara Ngurah Rai pada Januari hingga September 2017 sudah mencapai 16.431.456 penumpang atau meningkat 10,48 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016 yang mencapai 14.671.494 penumpang. Jadi rata-rata penumpang per bulan di Bandara Ngurah Rai mencapai 1.825.717 penumpang atau 60.188 penumpang per harinya (2.507 penumpang/jam).

Sebelumnya Dirjen Perhubungan Udara RI Agus Santoso saat peresmian rute penerbangan baru AirAsia Denpasar-Kolkata (India) belum lama ini di Bandara Ngurah rai  mengatakan jumlah wisatawan ke Bali terus meningkat baik itu domestik maupun mancanegara. Peningkatan itu karena Bali sudah terkenal dan mendunia. “Jadi kunjungan ke Bali akan terus meningkat,” ujarnya seraya memuji langkah AirAsia yag terus memperluas rute penerbangannya termasuk India. Sebab saat ini kunjungan wisatawan India ke Bali meningkat pesan dan menempati urutan  kedua setelah Cina. Dirjen Agus Santoso bahkan mengatakan meski September 2017 Bali dilanda ancaman erupsi Gunung Agung namun hal itu tak menyurutkan wisatawan dari berbagai belahan dunia berkunjung ke Bali. “Jadi ancaman erupsi itu belum mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Bali sampai saat ini,” tegasnya. Hal senada juga dilontarkan Staf  Khusus  Menteri Bidang Infrastruktur Pariwisata Kementerian Pariwisata RI Judi Rifajantoro yang mengatakan sejauh ini turis ke Bali masih terus berdatangan. Bahkan ia menyebutkan ancaman erupsi Gunung Agung belum mempengaruhi kunjungan turis ke Bali. (bas)