Jangan Kejar yang Instan, Rai Wirajaya Ajak Generasi Milenial Investasi di Saham

(Baliekbis.com), Saat ini peluang berinvetasi yang menguntungkan cukup banyak seperti obligasi, reksadana juga saham dengan nominal yang tidak terlalu besar. Dengan Rp100 ribu sudah bisa berinvestasi. 

“Saya berharap generasi milenial memanfaatkan peluang ini karena berinvestasi di pasar modal seperti saham memberi imbal hasil yang menjanjikan dan juga aman. Waspada terhadap investasi bodong. Yang penting legal, jangan kejar yang instan,” pesan Anggota Komisi XI DPR RI yang membidangi keuangan, perencanaan pembangunan dan perbankan, I Gusti Agung Rai Wirajaya, S.E.,M.M.,dalam seminar nasional “Pasar Modal sebagai Pilihan Investasi” di Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar, Jumat (1/2).

Seminar ini sebagai bagian sosialisasi dan edukasi pasar modal terpadu 2019, kerja sama antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undiknas dan Komisi X DPR RI. Seminar dibuka Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Ir. Hoesen, M.M. dihadiri Director of Academics Undiknas, Luh Putu Mahyuni, S.E.,M.Si.,Ak.,PhD.,CA. mewakili Rektor.  Selain Rai Wirajaya, pembicara lainnya yakni Lutfhi Zain Fuady selaku Direktur Pengatur Pasar Modal OJK dan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djayadi.

Lebih lanjut Rai Wirajaya  mengajak generasi milenial memanfaatkan kesempatan dan kemudahan berinvestasi baik di obligasi, saham dan instrumen keuangan lainnya di pasar modal Indonesia. Sebab kini cukup dengan Rp 100 ribu sudah bisa berinvestasi saham maupun reksadana serta bisa dilakukan secara online.

“Kalau dulu untuk investasi saham bisa Rp 10 juta. Sekarang cukup dengan Rp 100 ribu sudah bisa beli saham yang artinya juga ikut memiliki perusahaan yang sahamnya kita beli,” ujar alumni Undiknas ini. Menurut Rai Wirajaya, dengan berivestasi pada saham perusahaan Indonesia, generasi milenial dan masyarakat berarti ikut membangun perekonomian negeri ini. Apalagi membeli obligasi yang dikeluarkan pemerintah, selain aman juga bisa membantu negara mengurangi ketergantungan pada pinjaman luar negeri.

Rai Wirajaya yang kini Caleg DPR RI Dapil Bali nomor urut 4 dari PDI Perjuangan itu mengingatkan generasi milenial dan masyarakat pada umumnya jangan sampai menjadi korban investasi bodong. 

“Jangan mengejar yang instan. Cek dulu di OJK sebelum investasi agar aman,” kata politisi asal Peguyangan Denpasar ini.

Sementara itu Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ir. Hoesen, M.M., mengatakan seminar ini bagian rangkaian progam sosialisasi dan edukasi terpadu pasar modal 2019 yang hadir di 7 Kota di Indonesia dan Denpasar kota pertama yang didatangi.

“Tingkat inklusi pasar modal masih rendah. Jadi PR OJK memberi edukasi keuangan agar masyarakat  melek keuangaan dan lakukan kegiatan keuangan lebih bijak seperti berinvestasi di pasar modal,” kata Hoesen. Ditegaskannya Indonesia butuh generasi yang paham investasi. Mengerti bagaimana dana mereka bisa lebih optimal demi kemajuan ekonomi yang lebih progresif.

“Investasi di pasar modal memberi imbal hasil lebih baik. Ini kesempatan masyarakat dan investor kembangkan dana. Dari pihak perusahaan, bisa mendapatkan dana dengan cepat dan mudah untuk modal usaha,” katanya.

Director of Academics Undiknas, Luh Putu Mahyuni, S.E.,M.Si.,Ak.,PhD.,CA., mengharapkan akses investasi keuangan terbuka bagi semua kalangan termasuk mahasiswa. Undiknas pun telah menjadi kampus pertama di Bali yang membuka Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia sebagai wadah edukasi dan pendampingan serta fasilitas terhadap mahasiswa yang ingin berinvestasi saham maupun instrumen keuangan lainnya.

“Ada salah satu mahasiswa kami bisa membayar SPP kuliah sendiri dengan investasi saham dan membantu meningkatkan ekonomi keluarga,” ungkap doktor lulusan Australia ini. (rmc)