Jalin Sinergitas, Danlanal Denpasar Ajak Stakeholder Latihan Menembak

(Baliekbis.com), Mempererat sinergitas antarinstansi, Komandan Pangkalan TNIA AL (Danlanal) Denpasar Kolonel Laut (P) I Komang Teguh Ardana, S.T., M.A.P., mengajak para stakeholder dan instansi maritim di wilayah kerja Lanal Denpasar latihan menembak bersama
di lapangan Tembak Perbakin Kesiman Denpasar, Kamis (16/9/2021).

Latihan menembak eksekutif antara lain diikuti Kajari Denpasar, Ka. Imigrasi Denpasar, Ka. SPKKL Bali (Bakamla), Kalaksa BPBD Bali, Ka. KSOP Benoa, Ka Bea Cukai Denpasar, Ka. Bea Cukai Bandara Ngurah Rai, Kadisnav Benoa, Ka. PSDKP, GM.Pelindo III Cab Benoa, CEO Pelindo III Benoa, Kepala BPN Kab. Badung, Ka JBT (Jasa Marga Bali Tol), pimpinan bank dan pengusaha.

Latihan menembak bersama ini sebenarnya agenda rutin yang dilaksanakan Lanal Denpasar guna mengasah keterampilan menembak para anggotanya baik perwira maupun anggota biasa.

“Kegiatan menembak eksekutif ini bertujuan meningkatkan tali silaturahmi dan kerja sama antara TNI AL dengan masyarakat di wilayah kerja Lanal Denpasar,” ujar Danlanal.

Diharapkan juga, kegiatan ini menjadi awal yang baik, agar ke depan terus menerus dilaksanakan kegiatan kebersamaan lain seperti olahraga bersama maupun kegiatan yang lain. Menurutnya kegiatan menembak ini merupakan salah satu ajang untuk menyatukan visi misi memajukan dan mengisi kegiatan.

Sehingga ke depan dapat tercapai suatu misi kerja sama dibidang apapun yang berkaitan dengan kemaritiman, jadi para pimpinan instansi berkumpul dan saling sharing memberi masukan maupun tukar pendapat.

“Jadi kita bisa satu suara, satu visi misi, bisa saling memberikan saran atau saling menyampaikan tentang masalah instansinya masing-masing. Tekad kita untuk bisa bersinergi hingga nanti kita bisa berjalan dengan kompak,” harap Danlanal.

Dikatakan Danlanal, memegang senjata sebenarnya sangat dilarang hanya diperbolehkan bagi orang tertentu dengan psikologi yang baik. “Karena biasanya jika kita memegang sesuatu yang membuat diri kita bangga atau merasa kuat cenderung membuat temperamen dan sangat rawan,” jelasnya.

Para anggota dibatasi untuk penggunaan senjata, artinya sehari-hari prajurit TNI tidak seenaknya menggunakan senjata. “Dan kita salurkan dengan kegiatan menembak secara rutin tiga bulan sekali untuk mengasah keterampilan,” tambahnya.

Latihan menembak eksekutif ini menggunakan senjata laras pendek pistol jenis G2 Combat dan senjata laras panjang SS2 V1. Seluruh pejabat melaksanakan menembak dengan jarak 15 dan 20 meter dengan 10 butir peluru, dengan sasaran di lapangan tembak Perbakin Denpasar. (ist)