​Jaga Ketersediaan Ayam Upakara, Tim Akademisi Unwar  Perkenalkan Metode Persilangan

(Baliekbis.com),Tim Akademisi Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa (Unwar) memperkenalkan metode persilangan ternak ayam pada Kelompok Ternak Manuk Amertha, Dusun Segah Desa Asahduren Kecamatan Pekutatan Kabupaten Jembrana. Tim Akademisi Unwar yang terlibat di antaranya Dr. I Gusti Agus Maha Putra Sanjaya, S.Pt.,MM sebagai ketua, beserta kedua rekannya Ir. Ni Ketut Etty Suwitari, M.Si dan Ir. I Nyoman, Kaca, M.Si.

Metode persilangan diperkenalkan dengan harapan dapat peningkatan populasi ayam kampung di Bali, terutama ayam untuk keperluan upakara. Permintaan ayam buras atau yang lebih dikenal di masyarakat dengan sebutan ayam kampung terus meningkat belakangan ini. Ayam kampung dipelihara di Bali dengan berbagai tujuan antara lain sebagai penghasil daging, telur, sarana upakara, mata pencaharian, dan juga hiburan.

“Permintaan terhadap ayam kampung khususnya yang memiliki spesifikasi warna bulu tertentu cenderung mengalami permintaan. Hal ini sejalan dengan semakin meningkatnya kegiatan upacara keagamaan masyarakat beragama Hindu di Bali” kata Dr. I Gusti Agus Maha Putra Sanjaya dalam keteranganya di Denpasar pada Senin (9/5).

Agus Maha menyatakan permintaan terhadap ayam kampung baik sebagai ayam potong maupun sarana upakara tidak sebanding dengan ketersediannya ditingkat peternak. Guna memenuhi tingginya permintaan terhadap komoditas ini maka diperlukan sinergi antara pemerintah daerah dan peternak dalam hal peningkatan populasi ayam kampung di Bali.

Sedangkan Ir. I Nyoman, Kaca, M.Si menyampaikan bahwa upaya peningkatan produksi ayam kampung perlu dilakukan untuk dapat memenuhi permintaan pasar di Bali, baik sebagai ayam potong, penghasil telur dan sebagai ayam upakara. Cara memperoleh ayam-ayam dengan warna bulu yang spesifik untuk kegiatan upakara dapat dilakukan dengan beberapa model persilangan, namun yang paling baik yaitu dengan model crossbreeding.

Menurutnya, terdapat lima jenis warna bulu ayam kampung yang umumnya diperlukan dalam berbagai upacara yadnya diantaranya: putih, hitam, merah, putih siungan, dan brumbun. Sesuai peruntukannya Ayam diletakkan sesuai urip panca wara, dimana ayam putih diletakkan di timur, merah di selatan, putih siungan di barat, hitam di utara, dan brumbun ditengah.

Sementara Ketua Kelompok Ternak Manuk Amerta I Komang Ginarsa menyampaikan rasa terima kepada Universitas Warmadewa dan para dosen pengabdi yang telah bersedia membagi ilmunya sebagai pemacahan permasalahan yang saat ini mereka hadapi. Ia berharap agar sekiranya kegiatan pengabdian seperti ini dapat berlanjut lagi di tahun depan, karena anggota kelompok masih membutuhkan tambahan pengetahuan dan pendampingan khususnya yang berasal dari akademisi untuk kelancaran usahanya. (mul)