Jadikan Momen Berbagi dengan KK Miskin Sebagai Tradisi

(Baliekbis.com), Gubernur Bali Made Mangku Pastika mentradisikan kegiatan berbagi dengan KK Miskin khususnya yang sudah lanjut usia pada momentum hari besar keagamaan. Bertepatan dengan Hari Penampahan Kuningan, Jumat (8/6), Pastika yang didampingi sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Bali menyambangi tiga lansia dari keluarga kurang mampu dan telantar di wilayah Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng.Hal serupa telah dilaksanakan oleh Gubernur Pastika pada momen Penampahan Galungan lalu. Kunjungan diawali di kediaman Dadong Mustri (80) di Banjar Dinas Kajanan, Desa Joanyar. Wanita renta ini hidup seorang diri di rumahnya yang sangat sederhana. Menurut penuturan Dadong Mustri, tiga anak perempuannya telah menikah dan hanya sesekali datang menengok. Hidup serba terbatas, nenek dengan tubuh bongkok ini menggantungkan hidup dari kegiatan menganyam ketupat dan belas kasihan keluarga dan tetangga sekitar. Selanjutnya Pastika mendatangi rumah Ni Ketut Rokning di Banjar Taman Sari, Desa Sulanyah. Rokning yang juga sebatang kara mengalami cacat bawaan pada kaki sehingga tak bisa berjalan. Pastika mengakhiri kunjungannya di gubuk Ketut Sunika (62) di Dusun Tegal Desa Bubunan. Sepeninggal suaminya, Sunika yang sakit-sakitan hidup prihatin dalam rumah bedeng tak layak huni. Sementara bantuan bedah rumah terkendala karena Sunika menempati lahan milik keluarga yang belum memberi persetujuan.
Gubernur Pastika menyampaikan keprihatinan atas kondisi yang dialami ketiga lansia di usia senjanya. Untuk itu, ia menggugah kepedulian pihak keluarga dan tetangga sekitar. “Kalau masih punya hati nurani dan belas kasih, ayolah kita bantu rawat mereka,” ajaknya.

Dalam kesempatan itu, Pastika kembali menyinggung kearifan lokal seperti menyama braya dan paras paros yang sepertinya belum sepenuhnya bisa diterapkan. Selain itu, masyarakat Bali yang mayoritas beragama Hindu juga punya filosofi yang adiluhung yaitu Vasudhaiva Kutumbakam (kita semua di dunia ini adalah satu keluarga). “Mari kita betul-betul terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jangan hanya jadi slogan, evaluasi cara beragama kita,” ujarnya. Pada bagian lain, Pastika minta para camat, kepala desa maupun bendesa untuk menyisir warganya yang kurang mampu dan membawakan makanan serta bantuan lain untuk mereka. Dalam kunjungannya, Pastika menyerahkan bantuan berupa sembako dan nasi bungkus yang bisa langsung dinikmati lansia. (sus)