Iwan Dwi Laksono,S.E.: Generasi Muda Harus Bahu Membahu Menjaga Kualitas Demokrasi

(Baliekbis.com), Masa depan bangsa  ada di tangan generasi muda yang memiiiki ketahanan dan kekuatan dalam mempertahankan kemerdekaan dan kepribadian yang terwujud dalam Pancasila dan UUD 1945.

“Maka dari itu, saya mengajak kepada  generasi muda penerus bangsa agar tetap memegang teguh nilai-nilai Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika. Generasi muda harus bahu membahu menjaga kualitas demokrasi di Indonesia,” ujar Iwan Dwi Laksono (IDL) saat menjadi narasumber dalam acara Talkshow “Ngopi (Ngobrol Pemilu) Asik Bareng Bli IDL”, Sabtu (8/12) di Denpasar. 

Dalam talkshow yang diikuti puluhan siswa itu tampil pembicara dari KPU Bali dan Bawaslu Denpasar serta menghadirkan Dewa Project. Acara dipandu Ni Putu Ayu Inkayanti. Iwan yang juga Caleg DPR RI dapil Bali dari PKB nomor urut 1 ini juga berharap jangan sampai pesta demokrasi yang akan diselenggarakan pada April 2019 mendatang diwarnai dengan aksi-aksi yang menjatuhkan persatuan dan kesatuan bangsa. 

Iwan Dwi Laksono,S.E.

Di sisi lain pengusaha kelahiran Surabaya yang sejak mahasiswa aktif di kegiatan politik ini mengingatkan generasi muda khususnya pemilih pemula agar jangan sampai salah memilih pada pemilu nanti. “Kenali dulu track record calon yang akan dipilih dan jangan mau dipengaruhi apalagi diiming-iming janji atau uang,” ujar Iwan Dwi Laksono,S.E. yang juga Ketua Umum Jaman (Jaringan Kemandirian Nasional) ini.

Sementara Gde John Darmawan dari KPU Bali menjelaskan dalam pilpres dan pileg 2019, warga akan memilih Presiden, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. John mengatakan setiap pemilih memiliki hak pilih sesuai keinginannya. Untuk itu, ia mengajak sebelum memilih agar melihat track record calon dan jangan mau diiming-imingi janji. Ia juga menjelaskan pentingnya peran generasi muda/milenial dalam pesta demokrasi ini. “Dalam pemilu 2019, sepertiga pemilih yakni sekitar 60 juta adalah kelompok milenial dan suara anak muda ini tak bisa dibeli,” jelasnya.

Ia juga menggambarkan indeks demokrasi di Indonesia sejak 1998 naik pesat. Saat ini indeks demokrasi Indonesia menduduki rangking 60-an, sebelumnya 180. Jadi sudah menjadi semakin demokratis. Ini artinya Indonesia sukses membangun demokrasi.  

Sementara Achmad Baidhowi dari Bawaslu Kota Denpasar juga menekankan pentingnya tercipta pemilu yang berintegritas. Untuk menciptakan politik bersih dan jurdil maka pemilih jangan tergoda tawaran seperti politik uang. Dan untuk mengantisipasi kecurangan pihaknya akan melakukan pengawasan ketat di tiap TPS. Panitia acara Dewa Putu Anandika melaporkan dilibatkannya peserta siswa sekolah dengan harapan para pemula ini bisa melaksanakan hak pilihnya dengan benar pada pemilu nanti. (bas)