Investor Minati Perusahaan yang Ramah Lingkungan

Ke depan, perusahaan yang ramah lingkungan dengan rendah emisi karbon akan menjadi pertimbangan investor untuk menanamkan modalnya.

(Baliekbis.com), BEI mendorong pasar modal Indonesia untuk ikut melaksanakan Environmental, Social, and Governance (ESG) karena memberi banyak keuntungan di antaranya kinerja perusahaan akan menjadi lebih efisien, meningkatkan peluang investasi dan mengurangi resiko investasi.

“Ke depan, perusahaan yang ramah lingkungan dengan rendah emisi karbon akan menjadi pertimbangan investor untuk menanamkan modalnya,” ujar Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy saat membuka Workshop Wartawan Daerah Tahun 2022, Jumat (26/8/2022) di Kuta.

Workshop yang mengangkat tema “Penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG) di Pasar Modal Indonesia” menghadirkan narasumber Kepala Divisi Pengembangan Bisnis BEI Ignatius Denny Wicaksono yang fokus membahas emisi karbon di kalangan emiten.

Menurut Denny, akan ada Permen KLHK yang mengatur soal emisi karbon di perusahaan efek. Saat ini tinggal menunggu peraturan Menteri LHK. Dijelaskan, perusahaan akan membayar emisi karbon yang digunakan. Tentu saja semakin besar emisi karbon yang digunakan, perusahaan akan membayar dalam jumlah besar.

Namun sebaliknya, perusahaan yang mampu memperkecil penggunaan emisi karbon seperti membuat penghijauan, menggunakan listrik ramah lingkungan dari angin atau air, justru akan memperoleh penghargaan. “Perusahaan seperti ini justru akan memperoleh dana dari pemerintah,” ungkapnya lagi.

Kepada puluhan peserta workshop dari media cetak, elektronik maupun media online tersebut, Denny menambahkan ke depan penerapan ESG ini sudah merupakan kewajiban. Apalagi sekitar 85 persen investor akan mempertimbangkan investasinya pada perusahaan yang menerapkan ESG ini.

“Perkembangan investasi berkelanjutan berbasis ESG semakin populer di pasar global. Tren serupa juga mulai terlihat di Indonesia selama beberapa tahun belakangan ini,” ujar Denny

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy juga mengatakan saat ini investor sangat memperhitungkan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang akan muncul dari sebuah produk investasi.

“Karena itu investasi berkelanjutan akan memiliki potensi yang baik di Indonesia,” ujarnya.
BEI sendiri melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan kualitas investasi berbasis ESG ini.
Seperti turut terlibat dalam program Sustainable Stock Exchange (SSE), dan peningkatan kapabilitas melalui kerja sama dengan The Global Reporting Initiative (GRI), Task Force on Climate-Related Financial Disclosures (TCFD), serta lembaga terkait lainnya. (bas)