Investor Meningkat, Banyak Perusahaan di Bali “Go Public”

(Baliekbis.com), Banyak perusahaan di Bali kini melantai di bursa saham. Bahkan ada beberapa yang kini sedang dalam proses.

“Yang sudah siap-siap ‘go public’ ada empat lagi perusahaan, tinggal proses dan melengkapi administrasinya,” ujar Kepala BEI (Bursa Efek Indonesia) Perwakilan Bali I Gusti Agus Andiyasa dalam acara Workshop Wartawan “Update Perkembangan Pasar Modal Indonesia”, Kamis (4/7/2019) di Renon. Workshop juga dalam rangka meningkatkan silaturahmi dengan wartawan lokal Bali.

Sedangkan yang sudah melantai di bursa saham tambah Agus Andiyasa, ada lima perusahaan yakni PT Bukit Uluwatu Villa, PT Bali Towerindo Sentra, PT Island Concepts Indonesia dan PT Nusantara Properti Internasional serta Bali United. Umumnya perusahaan yang sudah melantai di bursa saham ini bergerak di bidang usaha properti, hotel dan komunikasi.

Dikatakan Agus Andiyasa, tingginya minat masyarakat termasuk kalangan mahasiswa dan pelajar berinvestasi di saham karena melihat investasi ini sangat menjanjikan. “Terutama investasi yang bersifat jangka panjang seperti,” tambahnya seraya menjelaskan ada banyak produk di pasar modal ini di antarnya ada reksa dana, obligasi dan saham.

Ditambahkan banyak keuntungan berinvestasi di saham ini di antaranya capital gain yakni harga saham yang meningkat, deviden (pembagian keuntungan) dan sebagai pemilik saham bisa ikut RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).

“Sekarang ini perusahaan tak harus menunggu besar dulu baru go public, tapi dengan go public mereka yakin akan cepat besar. Sebab akan ada suntikan modal yang bisa digunakan untuk pengembangan perusahaan,” tandas Agus Andiyasa.

Di sisi lain, diakui yang namanya bisnis investasi memang ada resiko (capital loss). “Setiap investasi pasti ada resiko. Jadi harus pandai-pandai memilih tempat untuk berinvestasi,” tambahnya. Apalagi saat ini ada sekitar 635 perusahaan yang melantai di bursa saham dengan nilai transaksi harian rata-rata Rp10 triliun. Ini membuktikan begitu tingginya minat warga yang berinvestasi di saham ini.

Di Bali sendiri saat ini ada sekitar 18 ribu investor. Jumlah ini tumbuh signifikan setiap tahunnya. Bahkan pertumbuhan luar biasa terjadi di kalangan mahasiswa. Bahkan banyak kalangan kampus banyak yang minta agar mahasiswanya diberi informasi serta literasi tentang saham,” tambah Agus Andiyasa.(bas)