International Conference FEB Unwar Hari Ke-2, Peluang Bangkitnya Pariwisata makin Terbuka

(Baliekbis.com),Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa menggelar International Conference dengan mengusung tema “Welcoming a New Era for Economic Change in Developing the Tourism Industry” hari ke-2 secara daring/virtual pada hari Sabtu, 11 Desember 2021.

Adapun speakers pada hari ke-2 ini yaitu Dr. Ni Luh Putu Indiani, SE, MM., Dr. Made Setini, S. Kom, MM., Putu Ayu Sita Laksmi, B.Bus, M.Sc., Dr. I Made Sara, SE, MP., Kadek Goldina Puteri Dewi, S.Ak, M.Ak., Ni Putu Ayu Tika Kurniawati, SE, MM. dan Yenni Arini Dewi.

Pada Jumat, 10 Desember 2021 acara ini telah dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Warmadewa Prof. dr. Dewa Putu Widjana, DAP&E.,Sp.ParK dihadiri sejumlah narasumber di antaranya Prof. Dr. Md. Maimun Habib, (Profesor, School of Business and Entreprenuership, Independent University, Bangladesh & Visitung Scients, University of Texas Arlington (UTA) USA, Dr. Putu Ngurah Suyatna Yasa, S.E.,M.Si. (Dosen Universitas Warmadewa) Dr. Gina B Alcoriza (San Jose Campus Philippines), Prof. Abhishek Singh Bhati GAICD (James Cook University Singapore), Prof. Dr. I Nyoman Dharma Putra, M.Litt (Universitas Udayana), & Dr. Mohd Raziff Jamaluddin (University Teknologi of Mara).

Narasumber Dr. Made Suniastha, selaku pengamat pariwisata dan dosen FEB Unwar berharap kondisi Indonesia, khususnya Bali semakin kondusif dengan terus melandainya kasus baru Covid-19. Dengan demikian peluang bangkitnya pariwisata Bali akan semakin luas.

Memasuki “New Era” paska pandemi, pelaku pariwisata Bali perlu beradaptasi dengan kondisi era baru yang menuntut beberapa pelayanan ekstra.

Di antaranya, penerapan SOP Prokes Covid yang harus tetap dijalankan. Selain itu,  pelayanan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, & Environment) menjadi persyaratan mutlak yang juga harus diterapkan.

“Dengan menerapkan standar pelayanan tersebut, diharapkan wisatawan tidak akan ragu lagi untuk berkunjung dan menikmati liburannya di Bali,” harapnya.

Selain menyiapkan dan menerapkan standar pelayanan di atas, pelaku pariwisata Bali harus menyiapkan dan melakukan beberapa langkah strategis pemulihan pariwisata Bali, di antaranya membentuk ekosistem kebangkitan pariwisata Bali berbasis standarisasi pelayanan, melakukan kolaborasi dengan seluruh stakeholder pariwisata dan mengadakan program promosi secara berkelanjutan misalnya dengan mengaplikasikan bauran pemasaran (marketing mixed) pariwisata.

Dengan beberapa usaha tersebut, diharapkan pemulihan perekonomian Bali yang mengandalkan sektor pariwisata akan dapat diwujudkan. (sen)