Inkubator Bisnis STMIK Primakara Cetak Technopreneur

 

(Baliekbis.com), Inkubator Bisnis STMIK Primakara menggelar pameran produk inovasi teknologi Jumat (29/12/2017) di Kampus STMIK Primakara, Denpasar. Pameran ini diikuti para startup atau technopreneur yang menjadi binaan Inkubator Bisnis STMIK Primakara. Pameran ini dimaksudkan untuk mengajak para startup teknologi untuk memperkenalkan secara lebih luas produk atau aplikasinya ke publik. Salah

Kepala Inkubator Bisnis STMIK Primakara Bagus Putu Wahyu Nirmala menambahkan pameran start up peserta inkubasi bisnis ini juga dimaksudkan untuk memperkenalkan lebih luas produk atau aplikasi inovasi besutan peserta kepada publik. “Ada delapan produk inovasi yang kami hadirkan dari 26 tenant yang kami bina di inkubator bisnis. Kami harapkan produk mereka bisa diterima publik dan bisa semakin dikembangkan,”pungkas Wahyu.

Sejumlah startup teknologi yang diikutkan dalam pameran ini menawarkan berbagai inovasi yang mampu menjawab berbagai permasalahan dan memudahkan berbagai pekerjaan. Misalnya produk inovasi teknologi bernama Single Use Puzzle Splint. Produk besutan Patriat Medical & Device ini merupakan bidai patah tulang yang ditujukan untuk penggunaan sekali pakai dengan harga terjangkau. Lalu biodisel milik Yayasan Lengis Hijau, Daksa Digital Teknologi, dan NgantriGakStress.com yang merupakan aplikasi antrian untuk para dokter.

Ada alat inovasi teknologi lainnya yang cukup menarik yakni Ponkod yang merupakan alat bantu panjat pohon kelapa. Dipamerkan pula aplikasi Simade yang membantu pengelolaan data kependudukan di kelurahan atau desa serta aplikasi Kostpedia yang membantu memudahkan masyarakat dalam mencari hunia sewa seperti kos dan kontrakan.

Ketua Yayasan Primakara I Made Artana mengatakan Inkubator Bisnis STMIK Primakara menjadi semacam tempat bagi para penggiat startup khususnya dari kalangan mahasiswa untuk menjalankan bisnis secara riil di kampus. “Harapannya adalah mereka membangun bisnis sejak masih di bangku kuliah sehingga setelah tamat mereka dapat gelar dan juga punya usaha,” kata Artana.

Di tahun mendatang diharapkan semakin banyak mahasiswa STMIK Primakara yang bisa dibina di inkubator bisnis. Hal itu tentu akan semakin mengembangkan ekosistem startup dan mewujudkan visi kampus menciptakan technopreneur di kalangan mahasiswa. “Kami akan menggalakkan kampanye untuk mencetak lebih banyak technopreneur dan mengajak semakin banyak mahasiswa agar bisa memanfaatkan pembinaan di inkubator bisnis agar mereka bisa menjalankan usahanya sejak di bangku kuliah,” ujar Artana.

Ditambakan, Inkubator Bisnis STMIK Primakara berkomitmen semakin menguatkan peran untuk mendorong para generasi muda untuk mendirikan bisnis startup teknologi dan menjadi technopreneur serta memberikan berbagai program pendampingan dan pelatihan serta membantu pengembangan bisnis. (wid)