Indra Astrayuda: Mobilitas Negara Maju Meningkat Dorong Pergerakan Ekonomi Indonesia

(Baliekbis.com), Perbaikan ekonomi global telah mendorong volume perdagangan dunia dan harga komoditas serta ekspor yang meningkat.

“Ekspor utama Indonesia seperti CPO, logam harganya juga meningkat sejalan meningkatnya permintaan Tiongkok,” ujar Asisten Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Indra Astrayuda dalam acara Pelatihan Wartawan Ekonomi yang digelar BI Bali bersama PWI di Griya Santrian Sanur, Kamis (15/10).

Indra Astrayuda yang membahas perekonomian global, domestik dan respons kebijakan BI mengatakan dari sisi perekonomian global, meski kasus covid masih meningkat, namun tingkat fatalitas terus menurun.

“Ini merupakan berita baik. Di Tiongkok dan Amerika sudah turun. Jadi di negara maju sudah terkendali. Dampaknya mobilitas di negara maju meningkat. Kondisi ini akan mendukung perbaikan ekonomi,” jelasnya.

Sementara di Indonesia, perkembangan covid yang masih tinggi, ini berdampak mobilitas yang melandai. “Mobilitas untuk ritel dan rekreasi melandai,” jelasnya.

Meski demikian ekonomi domestik pertumbuhannya perlahan yang didorong stimulus fiskal dan perbaikan kinerja ekspor.

Seperti ekspor besi dan baja dan tekstil serta produk tekstil. Pertanian juga meningkat. “Agustus dan September belanja pemerintah juga meningkat,” tambahnya.

Dari sisi neraca perdagangan pada triwulan III diprakirakan juga meningkat. Neraca pembayaran Indonesia tetap baik, aliran masuk modal asing juga membaik.

“Rupiah bahkan menguat pada Oktober sebesar 1,22 persen dibanding September,” ujarnya. BI juga merespons dengan menurunkan suku bunga untuk menggerakkan sektor ekonomi.

Himawan Kusprianto

Sementara Analis Senior BI Himawan Kusprianto
yang membawakan materi tentang “Akselerasi Ekonomi dan Keuangan Digital sebagai Bagian dari Pemulihan Ekonomi Nasional” menyampaikan potensi digital di Indonesia sangat besar.

Apalagi millenial di Indonesia sangat besar dibanding beberapa negara di Asia. “Penggunaan internet sangat tinggi meski masih didominasi media sosial. Ke depan bagaimana hal ini bisa dimaintain dengan baik,” ujarnya.

Menurutnya transaksi elektronik pertumbuhannya begitu besar sejak 2018. Layanan digital secara bertahap telah menggeser layanan konvensional. “Transaksi digital semakin cepat di saat covid ini. Bahkan menggeser transaksi ATM,” ujarnya. “Banking from home” juga meningkat. BI mendorong optimalisasi penggunaan non tunai, mendorong “offline to online”.(bas)