Indonesia Perlu Investasi 100 Miliar Dolar untuk Memodernisasi Jaringan Listrik

(Baliekbis.com), Indonesia perlu menganggarkan sedidkitnya 100 miliar dolar untuk memodernisasi jaringan listriknya agar bisa meningkatkan daya listriknya.  Sementara Cina  untuk mencapai  penetrasi energi terbarukan sebesar 30 persen, di tahun 2009 sudah menginvestasikan anggaran hingga  600 miliar dolar. “Cina memiliki pelanggan listrik 250 juta. Indonesia sendiri dengan jumlah pelanggannya 64 juta. Maka  kalau dibandingkan Cina, seharusnya pemerintah menganggarkan sedikitnya 100 miliar dolar untuk bisa memodernisasi jaringan listriknya. Ini memang nilai yang kecil,” ujar Pendiri PJCI (Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia) Eddie Widiono di sela-sela Forum Diskusi, Kamis (27/7/2017) di Universitas Udayana.

Diskusi digelar dalam rangka memperingati HUT ke-2 PJCI mengangkat tema “Smart Grid untuk Mendorong Sistem Kelistrikan yang Handal, Efisien dan Ramah Lingkungan”, Menuju sistem tranportasi berbasis kelistrikan dengan dukungan sistem energi storage dan energi terbarukan. Diskusi ini merupakan  kerja sama Pemda, PLN, Unud dan PJCI. Ada empat  tema yang diangkat dalam diskusi tersebut yakni tema “Regulasi Transportasi Berbasis Kelistrikan dan Teknologi”, “Teknologi Transportasi Berbasis Kelistrikan”, “Smart Micro Grid dan Pendukungnya serta tema “Sistem IT untuk Mendukung Smart Grid”.

Eddie Widiono
Eddie Widiono

Dikatakan Eddie Widiono pengembangan kelistrikan saat ini menghadapi tantangan yang sangat berat yaitu tantangan yang datang dari  energi baru yang terbarukan. Sebab energi baru terbarukan itu menuntut jaringan listrik yang bisa merespons karakter dari energi baru terbarukan yang  sangat tergantung pada situasi alam. Untuk itu perlu jaringan listrik yang bisa  merespons pada perubahan–perubahan alam. “Seperti solar panel kalau ada awan yang lewat maka dia tak bisa memproduksi listrik,”ujarnya. Jadi jaringan listrik harus bisa mengkonversi hal itu. “Itulah sebabnya perusahaan listrik mengalami tantangan yang berat,”jelas Eddie yang pernah duduk di Dewan Kelistrikan Nasional ini.

Menghadapi tantangan tersebut diharapkan  semua pihak berpartisipasi. PLN yang mendapat kepercayaan pemerintah harus bisa menjaga stabilitas tarif listrik dan menjangkau lebih banyak masyarakat dengan perlua jaringan lsitrik. “Kalau investasi jangan dengan teknologi yang sudah usang tapi harus yang baru,” jelasnya. PCJI tambahnya akan siap membantu sebab wadah ini memiliki banyak tenaga profesor dan bekerja sama dengan kampus sehingga bisa memberikan pemikiran-pemikiran  akademis yang terarah. Dengan demikian bisa memanfatkan sumber daya secara tepat. (bas)