Indonesia Memiliki Potensi Besar Menjadi Negara dengan Ekonomi Digital Terbesar di Asia

(Baliekbis.com), Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia. Mengingat saat ini terdapat penetrasi pengguna internet yang mencapai lebih dari 132 juta, di lain sisi pengguna e-commerce juga terus meningkat dengan bertambahnya portal e-commerce yang memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat saat ini.

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Rosarita Niken Widiastuti mengatakan hal itu di sela-sela Forum Sosialisasi Belanja dan Jualan On|ine: Murah, Cepat, dan Aman yang berlangsung di Aula Universitas Mahasaraswati, Denpasar, Rabu (5/12). Dikatakan Kemenkominfo juga mengadakan pelatihan serta fasilitasi dan simulasi jualan online untuk mengajak pengusaha UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) turut serta membangun dan menggerakkan usaha e-commerce, mengingat potensi besar perkembangan transaksi online di Indonesia.

Dengan menggandeng Pemerintah Kota Denpasar, LPP RRI Denpasar, serta marketplace Bukalapak untuk mengedukasi UMKM terkait penggunaan e-commerce, diharapkan para pelaku UMKM dapat semakin terstimulasi untuk memaksimalkan e-commerce untuk mengembangkan usaha mereka. Dikatakan Rosarita sejak akhir tahun 2014, Kementerian dan Lembaga bersama Asosiasi terkait di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bekerja sama menyiapkan ekosistem yang baik untuk mengembangkan industri e-commerce lokal. “Pertumbuhan e-commerce di Indonesia harus dikerjakan bersama dengan Iembaga terkait agar menghasilkan kebijakan yang komprehensif dan sinkron. Pemerintah juga merumuskan prinsip-prinsip utama pengembangan e-commerce lewat aksi afirmatif dengan poin utama pelaku bisnis e-commerce lokal terutama pelaku bisnis pemula dan UMKM mendapatkan perlindungan yang layak serta menjadi prioritas,” lanjutnya.

Dikatakan meningkatnya penggunaan teknologi digital ini karena lebih mudah, nyaman, efektif dan efisien. Namun masyarakat diharapkan menggunakannya untuk hal-hal produktif. Saat ini ada 6,4 juta UKM yang menggunakan online. Ini perlu didorong baik secara kualitas dan kuantitas. Perlu ditumbuhkan SDM yang inovatif, profesional dan produktif sehingga bisa memenuhi kebutuhan.

Di sisi lain Rosarita mengingatkan masalah kualitas dan harga bersaing akan menjadi pilihan masyarakat. “Hasil UMKM di Indonesia masih berbiaya tinggi. Ini harus bisa ditekan sehingga bisa bersaing dengan produk luar negeri,” ujarnya seraya mengatakan Indonesia bukan hanya sebagai pasar, tapi harus bisa produksi barang untuk diekspor.

Pada acara tersebut juga hadir Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Septriana Tangkary yang mengatakan transaksi online melalui portal e-commerce semakin populer digunakan di masyarakat luas. Dan hal tersebut dapat dinilai sebagai perkembangan positif, karena semakin mudah untuk menghubungkan penjuai dan pembeli saat ini. “Hal tersebut penting disampaikan kepada UMKM agar semakin mengerti potensi pasar yang begitu besar. Langkah awal sudah terjajaki, namun edukasi akan penggunaan portal e-commerce penting untuk terus dilakukan,” jelas Septriana. (bas)