Indodax Resmikan Kantor ke-2 di Canggu, Perusahaan Crypto Exchange Pertama di Indonesia dengan 5,6 Juta Lebih Member

Transaksi di Indodax memungkinkan dilakukan mulai dari 10 ribu rupiah membuat banyak masyarakat Indonesia tertarik dengan perdagangan ini dan menjadi mata pencaharian kerja secara full time.

(Baliekbis.com), Indodax, perusahaan crypto exchange pertama di Indonesia dengan lebih dari 5,6 juta member meresmikan kantor keduanya di Canggu, Bali, Rabu (1/3).

Peresmian pembukaan kantor baru yang ditandai dengan pemotongan pita dihadiri Oscar Darmawan selaku CEO Indodax, Bob Horo selaku Chief Legal and HRGA Indodax, Agatha Kristina selaku VP HRGA Indodax, Indra selaku VP Customer Service Indodax dan Naufal Alvira selaku VP Business Development Indodax, perwakilan asosiasi serta partner dari Indodax.

Oscar Darmawan menjelaskan Indodax membuka kantor di Bali yang merupakan lokasi kedua karena ingin memperkuat layanan Indodax mengingat tingginya peminat investasi aset kripto di Pulau Dewata dan sekitarnya.

“Indodax memiliki basis investor kripto yang cukup kuat di Bali. Di Bali, kami memiliki dua kantor, yang pertama di Kuta sekarang di Canggu. Bali juga menjadi lokasi dimana awal awal Indodax berdiri sebelum kripto masif dan memiliki banyak investor saat ini,” jelas Oscar.

Ditambahkan Bali merupakan daerah Indonesia yang banyak sekali dikunjungi oleh wisatawan mancanegara dan pertumbuhan ekosistem kripto di Bali sangat baik. Ini dibuktikan dengan member Indodax di Bali yang tumbuh masif hingga mencapai jumlah sebanyak ratusan ribu per awal 2023.

Sesuai dengan data terbaru dari Bappebti, investor kripto di Indonesia sudah mencapai 16,55 juta investor dengan total nilai transaksi di tahun 2022 sebesar Rp 296,66 triliun Sepanjang periode Januari hingga November 2022.

“Dengan animo sebesar ini juga menjadi salah satu latar belakang kami untuk meresmikan kantor baru ini. Semoga dengan kantor ini juga bisa membawa efek domino yang positif bagi perekonomian sekitar dan agar Indodax bisa lebih dekat lagi dengan masyarakat. Selain melalui layanan digital yang sudah dekat dengan masyarakat, Kedekatan secara fisik melalui kantor kedua ini membuat Indodax terpacu agar kedepannya pelayanan kami kepada masyarakat semakin bagus lagi,” jelas Oscar.

Tidak hanya itu, Oscar pun mengatakan bahwa urgensi edukasi kepada masyarakat juga menjadi salah satu concern Indodax. “Meskipun investor kripto sudah banyak di Indonesia, pengetahuan masyarakat terkait kripto dan blockchain masih terbilang tidak terlalu besar. Maka dari itu harapan saya pribadi adalah Indodax bisa semakin gencar lagi untuk mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat terkait kripto dan blockchain,” tutup Oscar.

Tentang INDODAX

INDODAX adalah startup teknologi finansial di dalam bidang aset kripto dan blockchain seperti Bitcoin, Ethereum, Ripple atau sebanyak lebih dari 200 aset kripto dari seluruh dunia dengan pergerakan harga selama 24 jam. Indodax sudah berdiri selama delapan tahun lamanya dan sudah melayani lebih dari 5,6 juta member di Indonesia.

Indodax juga telah mendapatkan perizinan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). Indodax menjadi perusahaan marketplace aset kripto pertama di Indonesia yang mendapatkan dua sertifikasi internasional sekaligus pada 2019, yaitu 9001: 2015, 27001:2013. Kemudian pada Juli 2021 Indodax kembali mendapatkan satu sertifikat ISO yaitu ISO 27017:2015. Kini, Indodax memiliki 3 sertifikat ISO.

Dengan pengakuan pemerintah Indonesia dan standarisasi internasional yang mereka dapatkan, menandakan bahwa Indodax merupakan perusahaan platform investasi aset kripto terpercaya.

Sekalipun harga aset kripto seperti Bitcoin dapat bernilai ratusan juta rupiah per coinnya tapi transaksi di Indodax memungkinkan dilakukan mulai dari 10 ribu rupiah membuat banyak masyarakat Indonesia tertarik dengan perdagangan ini dan menjadi mata pencaharian kerja secara full time. Indodax mendedikasi kepada member dan calon member untuk bertransaksi aset kripto menggunakan Rupiah dengan sistem terbaik, tercepat, termudah dan paling aman. (bas)