ICRS-AIPI Gelar Seminar Tantangan Agama di Era Sintesis

(Baliekbis.com), Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS) bersama dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) akan menggelar seminar dan lokakarya bertajuk “Tantangan Agama dan Harkat Kemanusiaan di Era Sintesis” pada 25-26 April 2019 di Sekolah Pascasarjana UGM.

Ketua Komisi Kebudayaan AIPI Prof. Amin Abdullah menyampaikan seminar digelar berangkat dari situasi saat ini yang semakin kompleks sebagai dampak dari perkembangan teknologi yang begitu cepat, termasuk terkait agama dan kemanusiaan. Hadirnya  internet, media sosial (medsos), dan menguatnya kondisi post truth society menjadikan isu dan peran agama sebagai sesuatu yang penting sekaligus problematis.

“Indonesia merupakan negara majemuk, tetapi saat ini ada kecenderungan mengarah ke konservatif,” katanya saat konferensi pers penyelenggarana seminar tantangan Agama dan Harkat kemanusiaan di Era Sintesis, Selasa (23/4) di Kantor Humas UGM.

Internet dan medsos disebutkan Amin menjadikan penyebaran dan viralitas informasi semakin massif. Tidak sedikit yang menyebarkan ujaran kebencian, hoaks, dan intoleransi melalui dunia maya.

Bertolak dari hal itu ICRS dan AIPI merasa penting untuk mendiskusikan bagaimana pendidikan khususnya pendidikan agama sebagai basis peradaban dan etika bisa berkontribusi di era disrupsi ini.

“Bagaimana pendidikan agama di Indonesia menghadapi perkembangan, apa yang harus dilakukan untuk menjawab tantangan yang ada merupakan beberapa yang akan didiskusikan bersama dalam seminar nantinya,” jelasnya.

Sementara Dr. Dicky Sofyan, Core Doctoral Faculty ICRS mengatakan tren konservatisme di Indonesia tidak hanya pada aspek agama, tetapi terjadi juga di bidang sosial, politik dan budaya. Persoalan konservatisme ini pun tidak hanya dialami di Indonesia saja, namun hampir berlangsung di berbagai negara dunia.

Lebih lanjut dikatakan Dicky upaya membangun literasi keagamaan untuk memitigasi beragam persoalan terkait konservatisme yang berkembang sangat diperlukan. Seluruh elemen bangsa diharapkan dapat membangun kolaborasi dan kerja sama dalam membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara tanpa harus mengorbankan jati diri dan identitas keagamaan.

Melalui seminar yang akan digelar nantinya akan didiskusikan lebih mendalam dan merumuskan rekomendasi yang tepat sebagai alternatif solusi terkait persoalan yang ada. Seminar akan menghadirkan sejumlah pakar dari AIPI, ICRS, Kementrian Komunikasi dan Infromasi RI, serta akademisi dari beberapa peruruan tinggi di Indoensia. (ika)