Ibu-Ibu Sambut Antusias Pelatihan Banten PKK Kota Denpasar

br-kaja-kel-panjer-11

 

(Baliekbis.com), Membuat banten merupakan suatu keharusan bagi kaum perempuan Hindu. Namun seiring perkembangan jaman masih banyak perempuan yang belum dapat membuat banten sesuai sastra agama. Bahkan kebanyakan kaum perempuan dalam membuat banten masih menggunakan kebiasaan ”mula keto”. Demikian diungkapkan Camat Denpasar Timur, Dewa Made Puspawan yang dampingi Lurah Penatih Wayn Herma saat membuka pelatihan membuat banten PKK dari desa dan kelurahan se-Kecamatan Denpasar Timur, di Banjar Paang Kelod, Kelurhan Penatih Minggu (25/9).

Lebih lanjut Mertajaya menambahkan, melalui pelatihan banten diharapkan dapat menghilangkan kebiasaan ”mula keto” dengan dapat membuat banten sesuai dengan sastra agama. ”Pelatihan yang dilaksanakan oleh PKK Kota Denpasar diharapkan dapat memberikan pemahaman yang benar bagi kaum perempuan terutama dalam pembuatan banten,” ujar Dewa Puspawan. Disamping itu pelatihan membuat banten juga sebagai salah satu cara untuk melestarikan adat, budaya dan mengajegkan Bali serta mendukung visi dan misi Pemerintah Kota Denpasar mewujudkan Denpasar kota kreatif berbasis budaya unggulan.

Pelatihan membuat tumpeng solas merupakan salah satu upaya untuk melestarikan tradisi yang telah ditentukan dalam ajaran agama Hindu agar selalu dapat diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat. ”Banten tidak dapat dilepaskan dari aktivitas kita dalam berhubungan dengan Tuhan. Karena melalui sarana inilah kita berkomunikasi dengan beliau untuk memohon kesejahteraan dunia ini,” ujar Dewa Puspawan. Oleh sebab itu pelatihan ini benar-benar sangat penting untuk mengetahui cara membuat banten secara benar sesuai dengan sastra agama ”Saya harapkan usai mengikuti pelatihan para peserta bisa menggetoktularkan kepada ibu-ibu PKK lain sehingga dalam pembuatan banten benar-benar sesuai dengan sastra agama,” harap Dewa Puspawan.

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. IA Selly D. Mantra mengatakan pelatihan banten ini selalu disambut antusias oleh ibu-ibu dan generasi muda. Mengingat pelatihan banten ini sangat penting untuk memahami makna dari banten yang dibuat. “Pelatihan banten di Banjar Paang Kelod Kelurahan Penatih pelatihan yang di tempat keempat. Sebelumnya telah dilaksanakan di Panjer Kecamatan Densel, Kelurahan Kecamatan Denut dan Desa Padangsambian Kaja Kecamatan Denbar,” ujarnya. Setiap pelatihan banten selalu mendapat sambutan antusias yang menandakan betapa pentinya terus dilakukan pelatihan untuk menyamakan persepsi dalam membuat banten sesuai sastra agama.

Salah seorang peserta dari Br. Paang Kelod  Ni Wayan Suladri mengatakan bahwa dirinya sangat senang mendapat pelatihan membuat banten sehingga kedepannya bisa membuat banten sesuai dengan ketentuan agama Hindu. Ia berharap pelatihan semacam ini sering dilaksanakan.  (gst/ist)